Misteri Keberadaan Buruh Bangunan yang Diterkam Buaya di Sungai Bebatu Tana Tidung

Sepekan sudah Zainal (30), warga Desa Bebatu, Kabupaten Tana Tidung yang dilaporkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tana Tidung diterkam buaya saat pergi mancing, belum ditemukan tim SAR

oleh Abelda RN diperbarui 29 Des 2021, 01:30 WIB
Kemunculan buaya muara sepanjang sekitar 3,5 meter di tepi Sungai Palu, Kelurahan Nunu, Kecamatan Tatanga yang membuat warga mendekat dan memberinya makan, Selasa (26/01/2021). (Foto: Heri Susanto/ Liputan6.com).

Liputan6.com, Balikpapan - Sepekan sudah Zainal (30), warga Desa Bebatu, Kabupaten Tana Tidung yang dilaporkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tana Tidung diterkam buaya saat pergi mancing, belum ditemukan tim SAR yang melakukan pencarian.

Untuk diketahui, Zainal sebelumnya dilaporkan BPBD Tana Tidung menjadi korban keganasan buaya di Sungai Bebatu, tepatnya di Kilo 6 pada 20 Desember 2021 lalu.

Hingga akhirnya, Basarnas Tarakan diterjunkan melakukan proses pencarian, terhadap pria yang berprofesi sebagai buruh bangunan itu.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Pencarian Sepekan

Proses pencarian korban diterkam buaya di Kaltara.

Hingga hari ketujuh ini, Kepala Basarnas Tarakan, Amiruddin menegaskan, tim SAR yang melakukan pencarian masih di lokasi kejadian belum menemukan titik terang keberadaan Zainal, yang dikabarkan diterkam buaya ketika pergi memancing di sungai Bebatu.

"Kita sudah melakukan pencarian sejak dikabarkan dari BPBD, namun hingga saat ini korban yang dilaporkan diterkam buaya itu tidak kunjung ditemui keberadaannya, atau hasilnya nihil," tegas Amiruddin, Senin (27/12/2021) melalui siaran tertulisnya.

Amiruddin menjelaskan, hingga sepekan proses pencarian Zainal, Basarnas Tarakan dibantu dari pihak keluaga, Posal Sesayap, Polsek Sesayap dan lainnya. Hanya saja, proses pencarian ini belum membuahkan hasil, sehingga keberadaan Zainal belum kunjung ditemukan.

"Untuk proses pencarian telah dihentikan dan seluruh unsur yang terlibat dilembalikan kekesatuannya, meski demikian dari Basarnas Tarakan akan tetap melakukan pemantauan," jelas Amiruddin.


Kata Basarnas Tarakan

Proses pencarian korban diterkam biaya di Kaltara.

Selain melibatkan beberapa unsur, Amiruddin menerangkan, selama proses pencarian juga melibatkan beberapa peralatan atau perlengkapan milik dari Basarnas Tarakan seperti Rigid Inflatable Boat (RIB), peralatan medis, komunikasi dan lainnya.

"Yang jelas, dalam proses pencarian korban yang dilaporkan diterkam buaya, kami dari tim SAR sudah berupaya keras dengan mengerahkan semua kemampuan yang ada," pungkasnyan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya