Liputan6.com, Jakarta - Mata sipit ternyata masih menjadi isu sensitif bagi sebagian besar warga China. Kasus terbaru adalah penarikan iklan produk makanan ringan yang menampilkan model dengan dandanan mata sipit. Padahal, iklan itu sudah diproduksi sejak 2019.
Three Squirrels, perusahaan yang memproduksi produk yang diiklankan itu akhirnya meminta maaf lewat akun Weibo resmi mereka pada Sabtu, 25 Agustus 2021. Pihak perusahaan menyatakan tidak bermaksud menggambarkan orang China dengan maksud negatif.
Perusahaan pun menjelaskan bahwa model yang berpose untuk iklan itu adalah seorang warga China. Gaya riasan sang model pun disesuaikan dengan bentuk wajahnya.
Baca Juga
Advertisement
"Menanggapi masukan dari warganet bahwa riasan model tidak sesuai dengan standar estetika yang diterima publik dan menyebabkan ketidaknyamanan, perusahaan kami meminta maaf," demikian pernyataan mereka, dikutip dari AP, Rabu (29/12/2021).
"Halaman itu telah diganti dan kami telah mengecek halaman perusahaan lainnya untuk memastikan situasi ini tidak terulang lagi."
Meski begitu, sang model yang diketahui bernama panggung Cai Niang Niang tak sepenuhnya sepakat dengan kritik publik yang dialamatkan kepada materi iklan tersebut. Ia pun membuat surat terbuka yang berisi pembelaan diri via akun Weibo pribadinya. Ia mengatakan gayanya di iklan itu adalah tampilan normal dirinya.
"Hanya karena mataku yang kecil, apakah aku tidak cukup baik untuk menjadi seorang China? Aku tak tahu apa yang harus kukatakan atas komentar-komentar itu...aku benar-benar tak berdaya," tulisnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dirisak Online
Cai menjelaskan ia terpilih menjadi model iklan tersebut karena penampilannya, kepribadiannya, dan gayanya pas untuk brand tersebut. Ia pun menegaskan tidak bermaksud membuat orang China terlihat buruk atau jelek sehingga ia terkejut dengan respons publik atas iklan tersebut.
Ia menyebut bahwa semua orang berhak memiliki preferensi sendiri tentang kecantikan. Ia juga menyebut tidak seorang pun berhak diserang di dunia maya tanpa dasar yang jelas.
"Sebagai model profesional, apa yang aku lakukan saat dipotret adalah berdasarkan keinginan kliennya. Aku tidak tahu bagaimana hal ini menjadi masalah aku mempermalukan orang-orang China," sambung dia, dikutip dari laman Shine.cn.
Respons Cai, menurut koran partai komunis, Global Times, menarik respons lebih dari 330 juta kali. "Aku harap orang-orang berhenti menyerangku secara pribadi di online. Aku bukan supermodel juga bukan figur publik, aku hanya seorang yang mencintai tanah airku dan warga yang taat hukum," dia menambahkan.
"Aku sepenuhnya sependapat dengan patriotisme. Namun, menciptakan masalah besar di luar hal-hal normal telah menjadi obsesi yang tidak wajar. Saya harap semua orang dapat memiliki pola pikir yang sehat," tulis Cai.
Advertisement
Warganet Terbelah
Warganet pun terbelah atas respons Cai. Dilansir SCMP, warganet yang kontra atas riasan mata Cai menuliskan, "Aku pikir matanya tidak kecil dalam foto dan video biasa, jadi kenapa dia jadi sipit di iklan? Niat di balik foto itu memang harusnya ditegur."
Sementara, yang lain menuliskan, "Aku pikir dia terlihat cantik di iklan dan ini tak ada hubungannya dengan tidak patriotik. Bisakah budaya kita lebih toleran dan percaya diri? Mata sipit juga merupakan jenis kecantikan Timur. Definisi tentang cantik semestinya tidak dibatasi hanya pada mata besar dan kelopak mata ganda."
Ini bukan pertama kalinya iklan yang menampilkan model bermata sipit dikecam publik China. Sebelumnya, Dior terpaksa menarik karya fotografi ternama Tiongkok, Chen Man, di pameran Shanghai pada akhir November lalu, karena dianggap menjelekkan perempuan China dan mendistorsi budaya Cina.
Begitu pula dengan iklan yang ditampilkan oleh pabrikan Jerman Mercedez-Benz. Atas hal ini, mantan pemimpin redaksi Global Times Hu Xijin menyebut mata sipit menjadi stereotipe yang dialamatkan orang Barat untuk 'menghina' orang China sejak lama. Namun, tingkat sensitivitas orang China terhadap hal itu masih bertahan hingga kini karena inferioritas budaya. Karena itu, Hu menyatakan orang China harus lebih percaya diri agar tidak terpengaruh dengan gambaran itu.
5 Cara Jaga Kesehatan Mata
Advertisement