Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Jokowi Mengaku Rugi Besar

Presiden Jokowi mengakui alami kerugian besar karena banyaknya warga Indonesia yang memiilih untuk berobat ke luar negeri.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Des 2021, 10:03 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso saat menerima pimpinan bank umum Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/3). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Keputusan sebagian masyarakat Indonesia untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di luar negeri membawa dampak ekonomi tersendiri bagi perekonomian dalam negeri.

Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa Indonesia kehilangan sekitar Rp97 triliun setiap tahunnya akibat keputusan yang diambil oleh para warganya untuk berobat ke luar negeri.

“Karena kita tahu setiap tahun ada kurang lebih dua juta masyarakat kita yang pergi ke luar negeri untuk mendapatkan (pelayanan) kesehatan, baik itu ke Singapura, Malaysia, Jepang, Amerika Serikat dan ke tempat-tempat lainnya. Dan kita kehilangan Rp97 triliun karena itu,” ungkap Jokowi dalam acara Groundbreaking Bali International Hospital, di kawasan Sanur, Bali, pada Senin (27/12). Demikian seperti dikutip dari laman VOA Indonesia, Rabu (29/12/2021). 

Melihat fakta tersebut, pemerintah melalui Kementerian BUMN berusaha menjawab tantangan yang muncul dengan menggagas pembangunan Rumah Sakit (RS) Internasional Bali guna menciptakan kawasan ekonomi khusus (KEK) kesehatan yang pertama di tanah air, dengan harapan tidak ada lagi masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri.

“Bali akan menjadi tempat destinasi wisata kesehatan dan ini akan menaikkan wisata orang ke Bali. Dan kita harapkan tidak orang kita yang ke luar, tetapi orang luar yang nanti akan masuk ke Indonesia untuk mendapatkan pelayanan kesehatannya karena di sini ada kerja sama antara kita dan Mayo Clinic dari Amerika Serikat,” katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Targetkan RS Standar Internasional

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat sambutan Peringatan Hari HAM Sedunia Tahun 2021 pada 10 Desember 2021. (Dok Sekretariat Kabinet RI)

Rumah sakit bertaraf internasional ini ditargetkan sudah bisa beroperasi pada pertengahan 2023 mendatang.

Selain adanya rumah sakit tersebut, Jokowi juga berharap Indonesia bisa memiliki kemandirian dalam memproduksi alat kesehatan, bahan baku obat serta vaksin, sehingga impor untuk menunjang sistem kesehatan di tanah air ini bisa ditekan secara signifikan.

“Tidak hanya rumah sakit, tetapi juga obat, bahan baku, jangan sampai kita mengimpor lagi, alat-alat kesehatan, obat-obatan, bahan baku obat, kita harus berhenti untuk mengimpor barang-barang itu lagi dan kita lakukan, produksi sendiri di negara kita,” tuturnya.


Infografis 5 Cara Lindungi Diri dan Cegah Penyebaran Covid-19 Varian Omicron:

Infografis 5 Cara Lindungi Diri dan Cegah Penyebaran Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya