Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendeteksi virus corona COVID-19 varian Omicron sejak November 2020 beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 29 Desember 2020.
Akun Facebook tersebut mengunggah gambar tangkapan layar dari situs WHO. Gambar tersebut berisi tabel data varian COVID-19 yang telah dideteksi WHO. Tertulis juga Omicron telah terdeteksi pada November 2020 di beberapa negara.
Baca Juga
Advertisement
"Kebenaran Selalu Menemukan Jalannya Sendiri.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebenarnya telah menyatakan keberadaan Varian Omicron pada November 2020, dan banyak negara yang menyatakan bahwa varian itu adalah mutasi ringan saja. Tetapi anehnya sekarang hal yang sama diklaim sebagai sesuatu yang baru muncul dan sangat menular.
Jadi, anda bisa saja membohongi satu orang pada satu waktu. Tapi mustahil anda bisa membohongi semua orang di sepanjang waktu.
Kebohongan ibarat bangkai, jika tidak ketemu baunya pasti esok ketemu tulangnya," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah beberapa kali direspons dan mendapat 2 komentar dari warganet.
Benarkah WHO telah mendeteksi virus corona COVID-19 varian Omicron sejak November 2020? Berikut penelusurannya.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar WHO telah mendeteksi virus corona COVID-19 varian omicron sejak November 2020. Penelusuran dilakukan dengan mengunjungi situs resmi WHO, who.int.
Situs resmi WHO juga memuat tabel serupa. Namun dalam tabel tersebut, varian Omicron ditemukan pada November 2021, bukan November 2020.
Berikut gambar tangkapan layarnya:
Liputan6.com juga menemukan artikel yang diterbitkan oleh WHO berjudul "Classification of Omicron (B.1.1.529): SARS-CoV-2 Variant of Concern" pada 26 November 2021.
Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa COVID-19 varian Omicron baru ditemukan pertama kali pada 24 November 2021 di Afrika Selatan, dan menamainya menggunakan huruf Yunani "Omicron".
Varian ini memiliki sejumlah besar mutasi, beberapa di antaranya mengkhawatirkan. Bukti awal menunjukkan peningkatan risiko infeksi ulang dengan varian ini, dibandingkan dengan VOC lainnya. Jumlah kasus varian ini meningkat di hampir semua provinsi di Afrika Selatan.
Referensi:
https://www.who.int/en/activities/tracking-SARS-CoV-2-variants/?fbclid=IwAR0V1ZL-SGDEd1Qzlur9-cojqeWALBn5oiET0aTGw3Jm2eCGgohkD9G86jE
https://www.who.int/news/item/26-11-2021-classification-of-omicron-(b.1.1.529)-sars-cov-2-variant-of-concern
Advertisement
Kesimpulan
Kabar tentang WHO telah mendeteksi virus corona COVID-19 varian omicron sejak November 2020 ternyata tidak benar. Faktanya, WHO baru mendeteksi COVID-19 varian Omicron pada 24 November 2021 di Afrika Selatan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement