Bela Giring, PSI: Apakah yang Tak Selesai Kuliah, Tidak Dapat Jadi Pemimpin?

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha kembali menjadi perbincangan warganet.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 29 Des 2021, 19:24 WIB
Vokalis grup band Nidji, Giring Ganesha saat jumpa pers di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Rabu (6/9). Giring Nidji mendeklarasikan diri untuk maju sebagai calon legislatif pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 melalui PSI. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha kembali menjadi perbincangan warganet. Kali ini sebuah tangkapan layar dari website https://pddikti.kemdikbud.go.id yang berisi informasi Giring telah dikeluarkan atau Drop Out dari Universitas Paramadina.

Di kampus yang pernah dipimpin Anies Baswedan sebagai rektor, Giring mengambil jurusan Hukum Internasional.

Menanggapi hal tersebut, juru bicara PSI Ariyo Bimma menyatakan seharusnya netizen menyerang argumen Giring, bukan menyerang pribadinya.

"Saya heran mengapa tanggapannya menjadi ad hominem? Mengapa tidak didebat saja argumentasi PSI mengenai pemimpin 2024? Apakah ini karena apa yang disampaikan Giring tidak bisa dibantah sehingga harus masuk ke soal-soal seperti ini?,” kata Ariyo saat dikonfirmasi, Rabu (29/12/2021).

Ariyo menyebut seorang yang tidak kuliah bukan berarti tidak bisa menjadi pemimpin.

"Apakah seseorang yang tidak selesai kuliah tidak dapat menjadi pemimpin? Tidak boleh mengajukan kriteria pemimpin yang diinginkannya?," kata dia.


Sebut Nama Tokoh Sukses yang DO

Ariyo lantas mencontohkan bos Facebook Mark Zuckenberg hingga nama tenar lain yang juga DO namun sukses.

"Tidak selalu ada korelasi antara pendidikan dan kepemimpinan. Bila benchmarknya negara demokrasi lain, John F Kennedy juga tidak selesai sekolahnya. Pilihan-pilihan seperti ini biasa dalam kehidupan anak muda. Mark Zuckenberg saja salah satu orang terkaya di dunia pernah DO, Bill Gates pun pernah di DO. Tidak ada yang bilang Zuck dan Gates bodoh, tapi mereka punya prioritas pada suatu masa dalam hidupnya," jelas dia.

Ariyo berdalih, pada tahun 2017 itu, Giring sedang sangat sibuk dengan karier musiknya.

"Ketika itu juga aktivitas di musik Giring sedang banyak-banyaknya. Wajar ketika anak muda sudah mengenal uang, independen, dan mandiri harus memilih prioritas. Giring Ganesha punya harapan agar anak muda Indonesia, terutama yang berhasil menyelesaikan kuliahnya, sudah punya rencana dan prioritas juga. Agar harapan harapan orangtua mereka yang menyekolahkan tidak sia-sia," pungkas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya