Trauma Healing dengan Lomba Memasak Ibu-Ibu di Pengungsian Gunung Semeru

Selain perlombaan, juga turut digelar hypnotherapi agar para pengungsi siap untuk memasuki fase baru yaitu tinggal di Hunian Sementara (Huntara) yang saat ini proses disiapkan oleh pemerintah.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 29 Des 2021, 19:19 WIB
Sejumlah ibu ibu pengungsi Semeru ikut lomba memasak. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan (DP3AK) dan Dinas Sosial Jatim menggelar lomba memasak bagi pengungsi terdampak Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru.

"Selain sebagai hiburan dan arena menyalurkan bakat dan kreativitas kaum perempuan, kami ingin memotivasi para pengungsi untuk segera bangkit dari kesedihan. Momen ini juga digelar sebagai bagian memperingati Hari Ibu," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Rabu, (29/12/2021).

Khofifah mengatakan, kegiatan ini juga sebagai bentuk trauma healing bagi para pengungsi. Terlebih kaum perempuan merupakan kelompok yang berpotensi mengalami kerentanan, trauma serta depresi di lokasi pengungsian.

"Kondisi posko pengungsian yang minim fasilitas dan tidak ada hiburan cenderung membuat perempuan dan anak berada dalam keadaan depresi dan stres. Lewat ini diharapkan kondisi mereka bisa kembali pulih, selain tentunya dengan konseling," tuturnya.

Selain perlombaan, juga turut digelar hypnotherapi agar para pengungsi siap untuk memasuki fase baru yaitu tinggal di Hunian Sementara (Huntara) yang saat ini proses disiapkan oleh pemerintah.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Menu Semeru

Warga terdampak letusan gunung Semeru mengungsi di tempat penampungan sementara di desa Sumber Wuluh di Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). Sejauh ini warga terdampak Gunung Semeru erupsi di wilayah Pronojiwo, Lumajang, mengungsi di sejumlah tempat. (Juni Kriswanto/AFP)

Sementara itu, dalam acara lomba memasak tersebut para peserta menyajikan berbagai kreasi makanan lengkap dengan nama yang bersinggungan dengan erupsi Gunung Semeru. Diantaranya, Spaghetti Semeru, Mie Nyemek Semeru, Mie Ayam Semeru, Mie Erupsi Semeru, Mie Setan Semeru, dan Mie Mawut Semeru.

Para peserta tiap kelompok setiap orangnya berhak mendapatkan uang senilai Rp500 ribu, pakaian berupa daster dan pakaian dalam, tumbler, minyak goreng, dan makanan ringan.

"Alhamdulillah semua senang dan gembira. Bukan soal hadiahnya, tapi suasananya yang bikin semua terhibur," ujar Khofifah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya