Liburan Sambil Belajar Sejarah di Museum Dr Soetomo Surabaya

Tahun 1903 Soetomo menempuh pendidikan kedokteran di School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA). Bersama teman-temannya di STOVIA, Soetomo mendirikan organisasi Boedi Utomo pada tahun 1908.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 30 Des 2021, 06:14 WIB
Pelajar mengamati diorama saat mengunjungi Museum Kebangkitan Nasional (ex Stovia) di Jakarta, Rabu (20/5/2015). Dr. Soetomo beserta Dr. Wahidin Soedirohusodo merupakan pendiri Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Surabaya - Bukan hanya jejak HOS Tjokroaminoto dan WR Soepratman yang diabadikan dalam museum di Surabaya, tapi perjuangan Dr. Soetomo juga turut diabadikan. Museum Dr. Soetomo terletak di Jalan Bubutan No. 85-87, Bubutan, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya.

Museum Dr. Soetomo didesain khusus untuk menampilkan riwayat hidup Dr. Soetomo. Ia merupakan pendiri organisasi Boedi Oetomo sekaligus salah satu tokoh pergerakan kemerdekaan Republik Indonesia.

Pada tanggal 29 November 2017, Museum Dr. Soetomo diresmikan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Kini museum yang berada di kompleks Pendopo Gedung Nasional Indonesia (GNI) itu dapat dikunjungi oleh masyarakat umum.

Dr. Soetomo merupakan salah satu tokoh yang berperan penting dalam perjuangan dan pergerakan Republik Indonesia melawan para penjajah. Soetomo lahir pada 30 Juli 1888 dan meninggal pada 30 Mei 1938.

Tahun 1903 Soetomo menempuh pendidikan kedokteran di School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA). Bersama teman-temannya di STOVIA, Soetomo mendirikan organisasi Boedi Utomo pada tahun 1908.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 


Dapat Beasiswa

Sejumlah pelajar berfoto bersama diorama saat mengunjungi Museum Kebangkitan Nasional (ex Stovia) di Jakarta, Rabu (20/5/2015). Dr. Soetomo beserta Dr. Wahidin Soedirohusodo merupakan pendiri Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Tahun 1911 Soetomo lulus dari STOVIA dan bekerja sebagai dokter pemerintah di berbagai daerah di Jawa dan Sumatera. Tahun 1917 ia menikah dengan seorang perawat Belanda.

Kecerdasannya di bidang kedokteran membuat Soetomo mendapatkan beasiswa. Pada tahun 1919 hingga 1923, ia melanjutkan studi di Universitas Amsterdam, mengambil spesialis kedokteran.

Semasa kuliah, Soetomo aktif mengikuti berbagai kegiatan. Salah satunya mengikuti Indische Vereeniging, bahkan sempat menjadi ketuanya pada tahun 1921-1922.

Tahun 1923 Soetomo pulang ke Indonesia dan mengajar di Nederlandsch Artsen School (NIAS). Selang satu tahun, Soetomo mendirikan Indonesian Study Club (Indonesische Studie Club) di Surabaya.

Tahun 1930 ia mengubah Indonesian Study Club menjadi Partai Bangsa Indonesia dan pada tahun 1935 mendirikan Partai Indonesia Raya (Parindra).

 


Koleksi Museum Dr. Soetomo

Museum Dr. Soetomo di Surabaya menyimpan 328 koleksi yang berupa alat-alat kesehatan dan foto-foto. Makam Soetomo juga berada di sekitar museum ini.

Fasilitas yang tersedia di Museum Dr. Soetomo di antaranya area parkir, pendopo, AC, dan beberapa spot menarik yang instagramable. Pendopo di sekitar museum ini merupakan tempat pertemuan organisasi pergerakan pada masa kemerdekaan.

Mengunjungi ke museum ini akan menambah wawasan kamu tentang dunia kesehatan sekaligus perjuangan bangsa Indonesia. Kamu akan membayangkan bagaimana praktik kesehatan kala itu yang belum secanggih saat ini.

Setiap hari Museum Dr. Soetomo ramai dikunjungi oleh pelajar maupun wisatawan. Memang menarik kalau liburan ke museum ini. Selain healing, tapi juga bisa menambah ilmu pengetahuan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya