China Berambisi Jadi Pusat Inovasi Robotika Global pada Tahun 2025

China ingin mencapai kinerja dan keandalan komponen robot utama untuk memenuhi standar internasional.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 29 Des 2021, 17:31 WIB
Pengunjung berdiri di dekat robot yang diproduksi China Aerospace Science and Technology Corporation yang menangani program luar angkasa China selama Pameran Airshow China 2021 di Zhuhai di provinsi Guangdong, China (38/9/2021). (AP Photo/Ng Han Guan)

Liputan6.com, Beijing - China berjanji untuk mencapai terobosan dalam teknologi robot inti dan produk kelas atas terkait pada tahun 2025.

Negara ini akan berusaha untuk menjadi pusat global untuk inovasi robotika pada tahun 2025, demikian dikutip dari laman Xinhua, Rabu (29/12/2021).

China ingin mencapai kinerja dan keandalan komponen robot utama untuk memenuhi standar internasional, kata Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi Tiongkok.

Untuk industri robotika, tingkat pertumbuhan tahunan pendapatan operasionalnya diperkirakan akan melebihi rata-rata 20 persen pada tahun 2025.

Kepadatan robot di industri manufaktur juga diprediksi akan berlipat ganda dari tingkat saat ini, kata Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi Tiongkok.

Menyatakan kemajuan dalam mengembangkan teknologi dan sistem operasi robot, pihak kementerian tersebut mencatat bahwa China akan mendorong inovasi industri dan memperluas skenario aplikasi untuk mencapai target yang ditetapkan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


2 Robot Buatan China Diklaim Ampuh Atasi Trauma Pasien Pasca-Operasi

Pengunjung melihat robot buatan Tianji ketika memainkan gitar selama China International Robot Show di Shanghai (10/7/2019). Pameran yang menghadirkan robot-robot canggih ini diselenggarakan dari 10 sampai 13 Juli 2019. (AFP Photo/STR)

Sebelumnya, China mengembangkan dua robot yang diklaim secara signifikan meningkatkan efisiensi operasi dan mengurangi trauma fisik yang diakibatkan pasca-operasi.

Salah satu robot operasi itu diberi nama Mazor X. Dikembangkan Medtronic, salah satu perusahaan yang memimpin dunia dalam teknologi medis, robot operasi tulang belakang ini menyedot banyak perhatian para pengunjung pameran Impor Ekspor Internasional China (CIIE) keempat yang digelar di Shanghai pada 5 hingga 10 November 2021.

Mengutip laporan VOA Indonesia, robot ini disebutkan bisa mengurangi risiko pendarahan hingga 50 persen dibandingkan dengan operasi-operasi tradisional yang tergolong invasif.

Yu Jing, manajer umum kranial, tulang belakang dan teknologi ortopedi Medtronic, sesumbar bahwa Mazor X siap memasuki pasaran.

“Mazor X diperkenalkan secara perdana pada CIIE tahun lalu. Berkat pameran tersebut, upaya kami dalam merealisasikannya segera terwujud. Apa yang dulunya dianggap proyek contoh kini menjadi komoditas pada CIIE ke-4."

Siemens Healthineers, salah satu pemasok terbesar di dunia untuk industri perawatan kesehatan, juga memamerkan robot yang tak kalah mencengangkan. Dinamakan Corindus, robot ini dapat membantu dokter melakukan operasi kardiovaskular yang luar biasa sulit.

Pu Zhengrong, Wakil Presiden Siemens Healthineers, mengungkapkan tingkat presisi Corindus luar biasa tinggi.

"Kabel-kabel pemandunya dapat dengan mudah dikontrol bahkan pada pembuluh yang lebarnya kurang dari satu milimeter. Ini tidak mungkin dilakukan tangan manusia. Kami telah berhasil menggunakan robot ini pertama kali pada operasi PCI di Hainan Boao pada 13 Maret."


Infografis Amerika Serikat dan China Terancam Perang Dingin?

Infografis Amerika Serikat dan China Terancam Perang Dingin? (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya