FOTO: WHO Beri Peringatan Soal Lonjakan Kasus Omicron

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 28 Desember 2021 memperingatkan varian virus corona covid-19 Omicron dapat menyebabkan fasilitas kesehatan kewalahan meskipun studi awal menunjukkan itu memicu gejala yang lebih ringan

oleh Arny Christika Putri diperbarui 29 Des 2021, 19:00 WIB
WHO Beri Peringatan Soal Lonjakan Kasus Omicron
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 28 Desember 2021 memperingatkan varian virus corona covid-19 Omicron dapat menyebabkan fasilitas kesehatan kewalahan meskipun studi awal menunjukkan itu memicu gejala yang lebih ringan
Seorang perempuan yang mengenakan masker berjalan di dekat Monastiraki square, pusat kota Athena, Yunani, Rabu (29/12/2021). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron dapat menyebabkan fasilitas kesehatan kewalahan. (Angelos Tzortzinis/AFP)
Seorang perempuan dengan masker berdiri di situs kuno Perpustakaan Hadrian di distrik Monastiraki, pusat kota Athena, Rabu (29/12/2021). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron dapat menyebabkan fasilitas kesehatan kewalahan. (Angelos Tzortzinis/AFP)
Perempuan yang mengenakan masker berbicara satu sama lain di alun-alun Monastiraki di pusat kota Athena, Yunani, Rabu (29/12/2021). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron dapat menyebabkan fasilitas kesehatan kewalahan. (Angelos Tzortzinis/AFP)
Orang-orang yang memakai masker berjalan di Monastiraki square, pusat kota Athena, Yunani, Rabu (29/12/2021). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron dapat menyebabkan fasilitas kesehatan kewalahan. (Angelos Tzortzinis/AFP)
Seorang perempuan dengan masker berjalan di situs kuno Perpustakaan Hadrian di distrik Monastiraki, pusat kota Athena, Rabu (29/12/2021). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron dapat menyebabkan fasilitas kesehatan kewalahan. (Angelos Tzortzinis/AFP)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya