Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) berencana kembali menggelar penambahan modal dengan hak memesan efek terlbih dahulu (HMETD) melalui penawaran umum terbatas (PUT) VI atau rights issue.
Dalam aksi tersebut, Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan mengatakan Perseroan mengincar dana segar Rp 5 triliun.
Advertisement
"Jadi kita ada HMETD lagi yang ke-VI. Rencananya di kuartal pertama (2022). Kami sudah merencanakan kurang lebih double dari angka sebelumnya yaitu Rp 5 triliun," beber Tjandra dalam paparan publik Bank Neo Commerce, Rabu (29/12/2021).
Tjandra menambahkan, aksi ini bukan semata-mata untuk meningkatkan modal perseroan. Namun, rights issue ini ditempuh lantaran sejalan dengan pertumbuhan bisnis Perseroan ke depannya. Tjandra prediksi digitalisasi di tanah air kian masif pada 2022 dan 2023.
Tak jauh berbeda dengan PUT V, dana hasil PUT VI sebagian besar juga akan dialokasikan untuk investasi di bidang teknologi.
"Jadi kurang lebih sampai dengan 50 bahkan bisa sampai 60 persen akan digunakan untuk investasi di teknologi,” ujarnya.
Pada PUT V Perseroan berhasil meraup dana segar Rp 2,5 triliun. Rinciannya,ada sebanyak 1,93 miliar saham baru yang diterbitkan dengan harga Rp 1.300 per lembar saham.
"Kami bersyukur PUT V kami mengalami oversubscribe hingga 400 persen sebesar 678,88 juta saham atau Rp 882,55 miliar serta refund Rp 695,9 miliar,” ujar Tjandra.
"Ini menjadi triggered dan menciptakan confidence kepada kami pada saat rights issue ke VI di kuartal I akan bisa sukses seperti rights issue ke V,” imbuhnya.
Usai gelaran PUT V, PT Akulaku Silver Indonesia memegang kempemilikan 24,98 persen saham BBYB. Kemudian 15,64 persen digenggam oleh PT Gozro Capital, 6,12 persen oleh Rockcore Financial Technology Co, Ltd., 5,17 persen oleh Yellow Brick Enterprixe LTD, dan sisanya sekitar 48,08 persen merupakan milik masyarakat.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham BBYB
Pada penutupan perdagangan Rabu, 29 Desember 2021, saham BBYB turun 1,09 persen ke posisi Rp 2.710 per saham. Saham BBYB dibuka turun 10 poin ke posisi Rp 2.730 per saham.
Saham BBYB berada di level tertinggi Rp 2.760 dan terendah Rp 2.690 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.161 kali dengan volume perdagangan 192.679. Nilai transaksi harian Rp 52,7 miliar.
Advertisement