Liputan6.com, Jakarta Menurut National Institute of Mental Health Disorders, sekitar 26 persen orang Amerika berusia 18 tahun ke atas menderita gangguan mental yang dapat didiagnosis pada tahun tertentu. Hampir 10 persen orang Amerika menderita penyakit depresi, seperti depresi berat, gangguan bipolar, atau distimia.
Lalu, jika gangguan mental Anda sampai membatasi atau bahkan menghalangi Anda untuk bekerja, apakah itu bisa disebut disabilitas?
Advertisement
Dilansir dari Meetbreeze, gangguan mental tidak dengan sendirinya disebut disabilitas. Namun ada kelas atau tingkatan disabilitas kesehatan mental yang disebut disabilitas psikiatri. Menurut Center for Psychiatric Rehabilitation di Boston University, ini mengacu pada gangguan mental yang secara signifikan mengganggu aktivitas kehidupan utama, seperti bekerja.
“Beberapa individu mungkin memerlukan waktu istirahat untuk janji medis atau untuk memulihkan diri. Sifat gangguan mental yang tidak teratur juga dapat mengganggu kinerja seseorang,” dikutip dari situs Center for Psychiatric Rehabilitation.
Simak Video Berikut Ini:
gangguan mental yang menyebabkan disabilitas
Sehingga, Social Security Administration mengakui beberapa gangguan mental yang dapat menyebabkan disabilitas jangka panjang, diantaranya:
- Gangguan kecemasan
- Anoreksia
- ADHD
- Sindrom Aspergera utisme
- Gangguan bipolar
- Depresi
- Kecanduan narkoba
- Distimia
- Hilang ingatan
- Gangguan suasana hati
- Gangguan obsesif kompulsif
- Gangguan jiwa organik
- Serangan panik
- PTSD
- Gangguan somatoform
- Skizofrenia
Advertisement
Aturan asuransi terbatas
Adapun mengapa penanggung biaya kesehatan seperti asuransi seringkali terbatas dalam kasus disabilitas kesehatan mental karena:
1. disabilitas mental lebih sulit didiagnosis daripada disabilitas fisik
2. disabilitas mental lebih sulit untuk dibuktikan pengaruhnya terhadap kinerja dan kemampuan kerja
3. disabilitas mental lebih mungkin utnuk diobati daripada beberapa disabilitas fisik yang permanen.
Di Amerika, untuk mengklaim asuransi untuk disabilitas kesehatan mental bisa berbeda persyaratannya di tiap perusahaan, namun umumnya, Anda harus bisa melampirkan beberapa dokumen termasuk bukti Anda telah mengalami kecelakaan atau penyakit yang melumpuhkan, detail sifat penyakit dari pernyataan tertulis dokter yang merawat, yang biasanya sudah mencakup catatan dokter, MRI, rontgen, dan laporan laboratorium.