Hajar Timnas Indonesia di Final Piala AFF 2020, Pelatih Thailand Menangis Usai Laga

Pelatih Thailand meneteskan air mata saat jumpa pers usai menghajar Timnas Indonesia 4-0.

oleh Thomas diperbarui 30 Des 2021, 06:54 WIB
Pelatih Thailand Alexandre Polking saat pertandingan leg kedua semifinal Piala AFF 2020 antara melawan Vietnam di Singapura, Minggu, 26 Desember 2021. (AP Photo/Suhaimi Abdullah)

Liputan6.com, Jakarta- Timnas Thailand tampil perkasa di leg pertama final Piala AFF 2020. Thailand menghajar timnas Indonesia empat gol tanpa balas di National Stadium Singapura, Rabu (29/12/2021).

Thailand menang berkat dua gol dari Chanathip Songkrasin, Supachok Sarachat dan Bordin Phala. Kemenangan ini membuat Thailand selangkah lagi mengamankan gelar Piala AFF 2020.

Meski tampil sangat dominan dan berhasil menang telak 4-0, pelatih Thailand Alexandre Polking justru menangis saat jumpa pers usai pertandingan. Ada apa gerangan?

Air mata Polking menetes karena menjelaskan kondisi salah satu pemainnya, penjaga gawang Kawin Thamsatchanan. Polking untuk pertama kalinya menurunkan Kawin di Piala AFF 2020 saat menghajar Indonesia.

Kawin dimasukkan pada menit 75 saat Thailand sudah unggul 3-0. Pemain 31 tahun itu menggantikan posisi Siwarak Tedsungnoen yang sebenarnya tak mengalami cedera.


Dukungan untuk Kawin

Pelatih Thailand, Alexandre Polking, memberi penghormatan pada kiper Kawin Thamsatchanan untuk bermain pada hari meninggalnya sang ayah.(Instagram/@kawiator_26)

Polking rupanya sengaja memberi kesempatan Kawin main guna menghiburnya yang sedang berduka. Beberapa jam sebelum pertandingan, ayah Kawin meninggal dunia di Thailand karena sakit kanker.

"Saya memasukkan Kawin karena ayahnya meninggal hari ini, dan saya ingin memberinya momen bahagia," terang Polking sebelum menangis.


Penjelasan

Polking memberikan penjelasan gamblang mengenai alasan memainkan Kawin karena tidak ingin ada kecurigaan dirinya sengaja melakukan pergantian kiper untuk meremehkan timnas Indonesia.

"Saya ingin menyatakan ini sebagai alasan karena saya bahkan harus memikirkannya sebentar sebelum memutuskan untuk memasukkannya. Saya tidak ingin itu terlihat seperti saya tidak menghormati Indonesia."

Fans Indonesia di media sosial sempat panas dan menganggap Thailand meremehkan dengan mengganti kiper di tengah laga. Namun penjelasan Polking meredakan suasana.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya