Stabil Jelang Tahun Baru, Intip Prediksi Harga Emas di 2022

Harga emas di pasar spot datar di USD 1.804,56 per ounce

oleh Tira Santia diperbarui 02 Jan 2022, 16:08 WIB
Aksi jual terjadi dan kekhawatiran terhadap situasi ekonomi China membuat harga emas turun 0,5 persen menjadi US$ 1.153,60 per ounce.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas stabil pada perdagangan Rabu karena pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) membantu mengimbangi tekanan terhadap harga emas akibat kenaikan imbal hasil Treasury AS dan meningkatnya selera untuk aset berisiko.

Dikutip dari CNBC, Kamis (30/12/2021), harga emas di pasar spot datar di USD 1.804,56 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,3 persen pada USD 1.805,80.

Nilai tukar dolar AS turun 0,2 persen mendekati level terendah dalam satu bulan terhadap para pesaingnya, membuat harga emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Sebelumnya pada hari itu, harga emas turun hampir 1 persen ke level terendah dalam sepekan karena benchmark imbal hasil 10-tahun naik ke level tertinggi sejak 29 November, sementara Wall Street memperpanjang kenaikan.

“Risk appetite mungkin sedikit lebih kuat hari ini,” kata Peter Mooses, Ahli Strategi Pasar Senior di RJO Futures.

Dia menambahkan bahwa penurunan harga emas mungkin tidak dalam jangka panjang dan hanya berlangsung selama beberapa hari di tengah ketidakpastian seputar kasus varian Omicron.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Prediksi Harga Emas di 2022

Untuk memperkuat nilai tambah produk emas, Antam terus melakukan inovasi produk dan penjualan.

Mooses memperkirakan harga emas akan berada di sekitar USD 1.800 untuk kuartal I 2022 dan kisaran harga yang lebih luas dapat dilihat jika berita seputar varian Omicron memburuk.

Jumlah rata-rata kasus virus corona yang dikonfirmasi setiap hari di Amerika Serikat mencapai rekor tertinggi 258.312 selama tujuh hari terakhir.

Beberapa investor memandang emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi yang dapat mengikuti langkah-langkah stimulus, tetapi imbal hasil Treasury yang lebih tinggi menumpulkan beberapa daya tarik komoditas yang tidak menghasilkan.

Harga emas berada di jalur untuk penurunan tahunan terbesar sejak 2015, setelah turun hampir 5 persen sepanjang tahun ini.

Sementara itu, perak spot turun 0,8 persen menjadi USD 22,80, platinum turun 0,7 persen menjadi USD 968,95 dan paladium turun 0,6 persen menjadi USD 1,977,60.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya