Liputan6.com, Jakarta - Koordinator Bidang Mitigasi Gempa bumi dan Tsunami, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono, menyebut masih terjadi beberapa kali gempa susulan di Maluku pasca gempa dengan magnitudo 7,3.
Gempa magnitudo 7,3 di Maluku terjadi pada, Kamis (30/12/2021) dini hari pukul 01.25 WIB.
Advertisement
"Hingga pukul 05.00 WIB hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi gempa susulan sebanyak 11 kali. Magnitudo gempa susulan terbesar mencapai 5,3 dan magnitudo gempa susulan terkecil 3,9," ujar Daryono dalam keterangannya, Kamis (30/12/2021).
Daryono mengatakan, lokasi sumber gempa secara seismisitas berada di kawasan tektonik kompleks dan seismik aktif yang merupakan zona transisi kerak Benua Eurasia-kerak Benua Australia.
Sejarah mencatat tsunami pernah terjadi dekat pusat gempa ini yaitu pada tahun 1673, 1710, dan 1763. Maka dari itu, menurut Daryono, masih ada kemungkinan akan terjadi kembali gempa yang kuat di dekat sumber gempa ini.
"Gempa M 7,3 ini merupakan bukti bahwa sumber gempa di kedalaman menengah di Laut Banda masih sangat aktif dan dapat memicu terjadinya gempa kuat," kata dia.
Terjadi Gempa di Daerah Lain
Daryono mengatakan, selain gempa M 7,3 di Laut Banda, Maluku, terjadi juga gempa di beberapa daerah lainnya. Namun gempa di daerah lain tak sekuat gempa di Maluku.
"Selain gempa kuat M7,3 yang di Laut Banda, sejak pagi dinihari tadi juga terjadi beberapa gempa signifikan dan dirasakan seperti Gempa Kendari Sulawesi Tenggara magnitudo 2,6 pukul 00.31.52 WIB, Gempa Tarakan magnitudo 4,4 pukul 01.09.24 WIB, dan Gempa Sukabumi magnitude 4,1 pukul 05.05.36 WIB," kata dia.
Advertisement