Seorang pria menunjukkan jeruk palsu berisi pil Captagon di Pelabuhan Beirut, Lebanon, 29 Desember 2021. Bea Cukai Lebanon menyita sembilan juta pil Captagon dalam jeruk palsu yang ditujukan ke salah satu negara Teluk. (ANWAR AMRO/AFP)
Petugas bea cukai memeriksa kotak jeruk palsu berisi pil Captagon di Pelabuhan Beirut, Lebanon, 29 Desember 2021. Bea Cukai Lebanon menyita sembilan juta pil Captagon dalam jeruk palsu yang ditujukan ke salah satu negara Teluk. (ANWAR AMRO/AFP)
Seorang petugas bea cukai bersenjata memeriksa kotak jeruk palsu berisi pil Captagon di Pelabuhan Beirut, Lebanon, 29 Desember 2021. Bea Cukai Lebanon menyita sembilan juta pil Captagon dalam jeruk palsu yang ditujukan ke salah satu negara Teluk. (ANWAR AMRO/AFP)
Jeruk palsu berisi pil Captagon terlihat di Pelabuhan Beirut, Lebanon, 29 Desember 2021. Bea Cukai Lebanon menyita sembilan juta pil Captagon dalam jeruk palsu yang ditujukan ke salah satu negara Teluk. (ANWAR AMRO/AFP)
Menteri Dalam Negeri Lebanon Bassan al-Mawlawi (kiri) memeriksa salah satu jeruk palsu berisi pil Captagon di Pelabuhan Beirut, Lebanon, 29 Desember 2021. Bea Cukai Lebanon menyita sembilan juta pil Captagon dalam jeruk palsu yang ditujukan ke salah satu negara Teluk. (ANWAR AMRO/AFP)
Seorang pria menunjukkan jeruk palsu berisi pil Captagon di Pelabuhan Beirut, Lebanon, 29 Desember 2021. Bea Cukai Lebanon menyita sembilan juta pil Captagon dalam jeruk palsu yang ditujukan ke salah satu negara Teluk. (ANWAR AMRO/AFP)
Jeruk palsu berisi pil Captagon terlihat di Pelabuhan Beirut, Lebanon, 29 Desember 2021. Bea Cukai Lebanon menyita sembilan juta pil Captagon dalam jeruk palsu yang ditujukan ke salah satu negara Teluk. (ANWAR AMRO/AFP)
Seorang pria menunjukkan jeruk palsu berisi pil Captagon di Pelabuhan Beirut, Lebanon, 29 Desember 2021. Bea Cukai Lebanon menyita sembilan juta pil Captagon dalam jeruk palsu yang ditujukan ke salah satu negara Teluk. (ANWAR AMRO/AFP)