Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Patra Niaga selaku Subholding Commercial and Trading PT Pertamina (Persrro) memastikan masih akan menjual bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di 2022.
"Pertalite masih ada di 2022," ujar Pjs. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting kepada wartawan, Kamis (30/12/2021).
Pernyataan dari Irto ini menanggapi rencana pemerintah yang dikemukakan oleh Kementerian ESDM yang akan penghapusan BBM tidak ramah lingkungan secara bertahap, termasuk Pertalite.
Meski tetap menjual Pertalite, Irto belum bisa menyebut secara pasti harga jual BBM Pertalite di 2022. Saat ini Pertamina masih merumuskan harga jual.
"Untuk harga masih kita review secara periodik," tutupnya.
Baca Juga
Advertisement
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dirut Pertamina: Saat Ini Tak Ada Kebijakan Menghapus Pertalite
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menegaskan hingga saat ini belum ada kebijakan untuk meniadakan Pertalite. Ia menyebut langkah saat ini adalah mendorong masyarakat menggunakan BBM dengan oktan tinggi.
"Nah tahapan berikutnya itu seperti apa? kami pun akan mendorong masyarakat untuk menggunakan yang lebih baik lagi. supaya tadi ada kesesuaian dengan ketentuan minimum RON 91 kemudian lari ke Pertamax," katanya di Istana Wakil Presiden, Selasa (28/12/2021).
"Tetapi tidak ada kebijakan hari ini yang untuk menghapuskan pertalite. Itu tidak ada," imbuhnya.
Ia menegaskan, pihaknya dalam hal ini mendorong upaya edukasi kepada masyarakat. Tujuannya untuk sama-sama merasakan manfaat dari program langit biru yang dicanangkan sejak 2020.
Ia pun menyebut Pertalite masih akan ada di pasaran. Namun ia mengimbau masyarakat untuk menggunakan BBM dengan kualitas yang lebih baik.
"Jadi pertalite ini masih ada di pasar, jadi silahkan, tapi kami mendorong agar menggunakan yg lebih baik yaitu pertamax supaya kita bisa memberikan kontribusi terhadap penurunan karbon emisi di indonesia," kata Nicke Widyawati.
Advertisement