Survei Indometer: PDIP dan Gerindra Raih Elektabilitas Tertinggi, PSI Papan Tengah

Leonard mengatakan, partai-partai di lingkaran pemerintah cenderung mendominasi peta elektoral.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Des 2021, 21:16 WIB
Ilustrasi pemilih surat suara.

Liputan6.com, Jakarta - Survei yang digelar Indometer menyatakan dua partai politik pendukung pemerintah, yaitu PDI Perjuangan dan Partai Gerindra punya elektabilitas tertinggi hingga jelang akhir tahun 2021.

Temuan survei menunjukkan PDI Perjuangan meraih elektabilitas sebesar 16,5 persen, disusul Gerindra 13,1 persen. Pada papan tengah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memantapkan diri dengan elektabilitas 5,1 persen.

"PDIP dan Gerindra unggul dalam peta elektabilitas partai politik menuju Pemilu 2024, sedangkan PSI berada di papan tengah,” ungkap Direktur Eksekutif lembaga survei Indometer, Leonard SB dalam keterangan tertulis kepada pers di Jakarta, pada Kamis (30/12/2021).

Partai-partai di lingkaran pemerintah cenderung mendominasi peta elektoral. Selain PDIP dan Gerindra, berikutnya ada PKB (7,8 persen) dan Golkar (7,3 persen). Sedangkan dua partai oposisi berada di papan tengah, yaitu PKS (6,4 persen) dan Demokrat (4,8 persen). Partai-partai lainnya adalah Nasdem (4,0 persen) dan PPP (2,6 persen) yang juga berada di kubu pemerintah.

"Selama era Presiden Jokowi terjadi pemusatan kekuasaan di tubuh negara secara efektif, diikuti dengan kooptasi hampir semua partai politik di barisan pemerintah,” tandas Leonard.

Leonard mengatakan, berbagai kritik dan protes yang dilancarkan oposisi, dengan memanfaatkan sentimen di tengah masyarakat dan demonstrasi, tampak tak berhasil menggoyahkan posisi pemerintah.

Terbukti berbagai peraturan perundang-undangan yang dinilai kontroversial dengan mudah diloloskan oleh parlemen, seperti UU Cipta Kerja.

Demikian pula dengan revisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang selama bertahun-tahun mendapat penentangan yang luas bisa berjalan dengan mulus.

 


Geliat Partai Baru

Sementara itu geliat partai-partai baru mulai muncul dengan kehadiran Partai Ummat (1,7 persen) yang berpotensi mengancam partai yang sama-sama didirikan oleh Amien Rais, yaitu PAN (1,5 persen).

"Berikutnya ada Gelora (1,0 persen) yang didirikan oleh mantan-mantan kader PKS," kata dia.  

Sisanya merupakan partai-partai papan bawah, yaitu Perindo (0,9 persen), Hanura (0,7 persen), PBB (0,5 persen), Berkarya (0,3 persen), PKPI (0,2 persen), dan partai baru Masyumi Reborn (0,1 persen). Garuda nihil dukungan, sedangkan partai-partai baru lainnya 0,5 persen, dan tidak tahu/tidak jawab 25,0 persen.

Meskipun demikian, peta elektoral partai politik masih bisa berubah seiring pembentukan koalisi untuk mengusung pasangan capres-cawapres.

"Setidaknya sudah ada arah kemunculan dua poros di kubu pemerintah, antara PDIP-Gerindra yang berencana mengusung Prabowo-Puan, dan Nasdem yang condong mendukung Anies Baswedan,” pungkas Leonard.

Survei Indometer dilakukan pada 11-20 Desember 2021 terhadap 1.200 responden di seluruh provinsi di Indonesia, yang dipilih secara acak bertingkat survei (multistage random sampling).

Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Margin of error survei sebesar ±2,98 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya