Pria Bermata Cokelat Lebih Bisa Dipercaya

Kabar baik bagi pria bermata cokelat. Penelitian mengungkapkan, pria dengan iris mata yang cokelat lebih bisa dipercaya dibanding pria bermata biru.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Jan 2013, 14:49 WIB
Kabar baik bagi pria bermata cokelat. Penelitian mengungkapkan, pria dengan iris mata yang cokelat lebih bisa dipercaya dibanding pria bermata biru.

Namun hasil ini agak rumit karena tak hanya warna mata yang bisa menentukan kemungkinan seseorang bisa lebih dipercaya, tapi wajah yang seperti bayi yang memiliki mata cokelat yang membuat orang percaya.

Penelitian ini dilakukan pada peserta dari Ceko sehingga penilaian bisa bervariasi.

"Warna mata adalah sesuatu yang dasar, dan tidak ada seorang pun yang mengharapkan ada hubungan yang lebih dalam dengan struktur tulang," ujar peneliti Karel Kleisner dari Charles University di Praha.

"Kami sedikit terkejut," jelas Kleisner seperti dikutip dari LiveScience, Kamis (10/1/2013).

Kleisner tertarik dengan sinyal sosial yang disampaikan dari warna mata. Sebab, mata biru relatif baru. Sebelum 6.000 sampai 10.000 tahun yang lalu, manusia tak ada yang memiliki bola mata biru. Lantas Kleisner bertanya-tanya mengapa terjadi mutasi warna bola mata biru.

Mungkin saja alasan evolusi yang menyebabkan beragamnya warna mata. Tapi itu tak ada hubungannya dengan seberapa baik perbedaan warna mata berpengaruh.

Kleisner mengatakan, mata bisa menyampaikan sesuatu tentang pemiliknya. "Mata tidak hanya untuk melihat, tapi juga untuk dilihat".

Untuk menguji hipotesis, Kleisner dan rekan-rekannya memfoto 40 pria dan 40 wanita dari Republik Ceko. Semua merupakan si mata biru dan cokelat. Kemudian peserta meminta kelompok lain dari siswa Ceko (142 perempuan dan 98 laki-laki) untuk menilai foto yang bisa dipercaya, menarik atau dominan dengan skala 1 sampai 10.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa wajah bermata cokelat dipandang lebih bisa dipercaya daripada bermata biru, terutama untuk wajah laki-laki.

Wajah perempuan menunjukkan kecenderungan yang sama, tetapi hasilnya memberikan kemungkinan terbuka bahwa ini merupakan kebetulan.

Kemudian peserta ikut dalam studi kedua. Kali ini, peneliti menggunakan wajah-wajah yang sama dengan menggunakan program foto editing, untuk menukar warna mata setiap orang.

Wanita dan pria yang bermata cokelat memakai mata biru dan si mata biru memakai mata cokelat. Selanjutnya, 106 siswa lainnya menilai mata-mata pria yang bisa dipercaya.

Kleisner menjelaskan, wajah-wajah yang sama pada percobaan pertama dengan mata cokelat terlihat lebih bisa dipercaya, meski saat ini semuanya memiliki mata biru. Ini artinya, bukan dari warna mata seseorang bisa dinilai lebih bisa dipercaya tapi bentuk wajah.

Sebuah analisa wajah mengungkapkan, pria bermata cokelat  memiliki mulut yang lebih besar, dagu lebih luas, hidung besar, dan alis lebih menonjol dibanding pria bermata biru. Dengan kata lain, wajah pria bermata cokelat terlihat baby face (seperti wajah bayi) dan ceria. Mungkin tampilan ini yang membuat orang merasa percaya.

Untuk menjelaskan mengapa itu terjadi dan mengapa mata terkait dengan bentuk wajah, Kleisner mengatakan, ketika mata biru muncul pertama kali pada 10 ribu tahun yang lalu, membuat orang yang memilikinya terlihat seksi.

Jika pria mengejar kekasih bermata biru lebih banyak dibanding bermata cokelat, pria mungkin tidak peduli dengan karakter wajahnya seperti yang menunjukkan kepercayaan.

Wajah laki-laki dalam penelitian ini lebih bervariasi dibanding wajah perempuan, ini yang bisa menjelaskan mengapa perbedaan kepercayaan terlihat hanya pada pria.

Kleisner berharap melihat kepercayaan dari wajah bisa sama di seluruh budaya, tapi warna mata juga tergantung orang di negara itu.(MEL/IGW)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya