Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Permintaan Meski Ada Omicron

Sentimen pendukung lebih lanjut harga minyak adalah, pemerintah di seluruh dunia berusaha membatasi dampak jumlah rekor infeksi Covid-19 baru pada pertumbuhan ekonomi.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 31 Des 2021, 07:30 WIB
Ilustrasi Harga Minyak Naik (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak mentah dunia naik memperpanjang kenaikan beberapa hari secara berturut-turut. Kenaikan harga didukung data yang menunjukkan permintaan bahan bakar AS bertahan dengan baik meskipun melonjaknya infeksi virus corona omicron.

Melansir laman CNBC, Jumat (31/12/2021), harga minyak mentah Brent naik 0,11 persen menjadi USD 79,32 per barel.

Adapun harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS menetap 0,56 persen lebih tinggi menjadi USD 76,99 per barel.

Data Administrasi Informasi Energi AS menunjukkan persediaan minyak mentah turun 3,6 juta barel dalam seminggu hingga 24 Desember, lebih dari yang diperkirakan para analis yang disurvei oleh Reuters.

Pada saat yang sama persediaan bensin dan sulingan turun, dibandingkan dengan perkiraan analis untuk peningkatan stok, menunjukkan permintaan tetap kuat.

 


Sentimen Harga Minyak Lainnya

Ilustrasi Harga Minyak Naik (Liputan6.com/Sangaji)

Sentimen pendukung lebih lanjut harga minyak adalah, pemerintah di seluruh dunia berusaha membatasi dampak jumlah rekor infeksi Covid-19 baru pada pertumbuhan ekonomi.

Caranya dengan melonggarkan aturan pengujian dan mempersempit siapa yang perlu diisolasi sebagai kontak dekat dari kasus positif.

China, importir minyak terbesar dunia, melaporkan 207 kasus virus corona baru yang dikonfirmasi dan 27 kasus tanpa gejala baru pada hari Kamis, tetapi tidak ada kematian baru. Kasus Australia mencapai rekor baru lebih dari 19.000 infeksi harian.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya