Liputan6.com, Surabaya - Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menyatakan, pihaknya menyiapkan sejumlah skema kebijakan agar tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada 2022 dapat ditekan dan turun.
Diantaranya adalah melalui program job fair daring yang terprogram di 2022. Diharapkan bisa memperbesar akses pencari kerja dengan dunia usaha dan dunia industri. Selalin itu pelatihan digital marketing untuk pelaku UMKM dan sertifikasi keahlian bagi warga Surabaya.
Advertisement
"Pemkot juga sudah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menggerakkan ekonomi dari kampung di antaranya Sinau Toko Kelontong bersama SRC (Sampoerna Retail Community)," kata Armuji dikutip dari Antara, Jumat (31/12/2021).
Armuji menyatakan, Pemkot Surabaya telah melakukan bimbingan teknis peningkatan Kapasitas terhadap 61 Lembaga Penempatan Tenaga Kerja pada tahun 2021 untuk menjamin kemampuan dan penyaluran tenaga kerja.
"Tentunya kami berkeinginan agar seluruh warga Surabaya sejahtera," katanya.
Rilis Badan Pusat Statistik Nomor 13/11/3578/Th III pada 25 November 2021 tentang Kondisi Ketenagakerjaan Kota Surabaya menyebut jumlah penduduk usia kerja di Kota Surabaya sebesar 2,34 juta jiwa.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sebanyak 42.211 Pengangguran
Menurut BPS disebutkan 16,89 persen penduduk usia kerja terdampak karena pandemi COVID-19. Sebanyak 42.211 orang menjadi pengangguran karena COVID-19 dan 328.894 orang bekerja dengan pengurangan jam kerja.
Pandemi COVID-19 turut berpengaruh terhadap bertambahnya TPT di Kota Surabaya. Namun menjadi titik balik untuk upaya pemulihan ekonomi, dimana TPT di Surabaya pada 2021 sebesar menjadi 9,68 persen atau turun 0,11 persen dari TPT tahun 2020 sebesar 9,79 persen.
"Kami berharap TPT di Kota Surabaya dapat terus ditekan seperti sebelum terjadinya pandemi COVID-19. Itu tercatat pada tahun 2019 TPT Surabaya sebesar 5,76 Persen," katanya.
Advertisement