Kasus Narkoba, 7 Polisi di Jatim Dipecat Sepanjang 2021

Irjen Nico menyebut pemberhentian dengan tidak hormat pada anggota Polri di lingkup Polda Jatim ini mengalami kenaikan.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Jan 2022, 00:05 WIB
Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Polda Jatim melakukan Pemberhentian Dengan Tidak Hormat (PDTH) pada tujuh anggotanya sepanjang 2021, karena terlibat penyalahgunaan narkoba dan tindak pidana.

"Kami melakukan reward and punishment. Karena kami melihat dan menyadari anggota yang baik harus diberi penghargaan, tapi anggota yang melanggar dilakukan pembinaan," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta di Surabaya, Jumat (31/12/2021), dikutip dari Antara.

Irjen Nico menyebut pemberhentian dengan tidak hormat pada anggota Polri di lingkup Polda Jatim ini mengalami kenaikan. Karena di tahun lalu, tidak ada personel yang diberhentikan dengan tidak hormat.

Sepanjang tahun 2021, ada 417 anggota Polri di jajaran Polda Jatim yang melakukan pelanggaran. Hal ini menunjukkan penurunan 23 persen dari tahun 2020, di mana ada sebanyak 593 pelanggaran.

Irjen Nico merinci anggotanya yang menjalani hukuman pelanggaran kode etik Polri dan Pidana yakni 108 anggota melakukan perbuatan tercela, 107 melakukan permohonan maaf, 36 anggota tour of Duty, 10 anggota tour of area dan delapan orang dilakukan pembinaan ulang.

"Bidpropam Polda Jatim lebih mengedepankan upaya preventif untuk mencegah pelanggaran yang dilakukan oleh anggota Polda Jatim," tuturnya.

Di kesempatan ini, Irjen Nico mengatakan komitmennya demi Polri yang lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


7.451 Anggota Naik Pangkat

Sedangkan untuk anggota yang berprestasi, sebanyak 7.451 anggota Polda Jatim mengalami kenaikan pangkat, 3.288 anggota mendapatkan tanda kehormatan, 1.070 mendapat promosi jabatan.

Selanjutnya, sebanyak 1.234 anggota mendapat pengembangan pendidikan umum dan 278 anggota mendapat pengembangan pendidikan spesialisasi.

"Ini komitmen kami dalam memberikan reward and punishment. Begitu pula ketika ada anggota yang terlibat narkoba atau pidana akan kami tindak," katanya. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya