417 Polisi di Jatim Melanggar Selama 2021, Sanksi Pidana hingga Tour of Duty

Nico mengaku melihat dan menyadari bahwa anggota yang baik harus diberi penghargaan, tapi anggota yang melanggar juga dilakukan pembinaan.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 01 Jan 2022, 08:15 WIB
Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Pol Nico Afinta (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta mengatakan, ada 417 anggota Polda Jatim yang melanggar selama 2021. Angka ini berkurang dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 593 kasus pelanggaran.

Nico mengatakan, anggotanya yang menjalani hukuman pelanggaran kode etik Polri dan Pidana yakni 108 anggota perbuatan tercela, 107 permohonan maaf, 36 anggota tour of duty, 10 anggota tour of area dan 8 orang dilakukan pembinaan ulang.

"Bidpropam Polda Jatim lebih mengedepankan upaya preventif untuk mencegah pelanggaran yang dilakukan oleh anggota Polda Jatim," katanya, Jumat (31/12/2021).

Selain itu, lanjut Nico, pihaknya juga telah melakukan Pemberhentian Dengan Tidak Hormat (PDTH) kepada tujuh anggotanya yang terlibat penyalahgunaan narkoba dan kasus lainnya hingga menjelang akhir tahun ini.

"Kami tindak tegas anggota yang terlibat dalam perkara. Namun, kami juga berlakukan sebaliknya jika ada anggota yang berprestasi," ucapnya.

Nico mengaku melihat dan menyadari bahwa anggota Polri yang baik harus diberi penghargaan, tapi anggota yang melanggar juga dilakukan pembinaan.

"Pemberhentian dengan tidak hormat ini mengalami kenaikan karena di tahun lalu tidak ada personal yang diberhentikan dengan tidak hormat," ujarnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Reward and Punishment

Sementara itu, lanjut Nico, polisi di Jatim yang berprestasi sebanyak 7.451 anggota Polda Jatim mengalami kenaikan pangkat, 3.288 anggota mendapatkan tanda kehormatan, 1.070 mendapat promosi jabatan, 1.234 anggota mendapat pengembangan pendidikan umum dan 278 anggota mendapat pengembangan pendidikan spesialisasi.

"Ini komitmen kami dalam memberikan reward and punishment. Begitu pula ketika ada anggota yang terlibat narkoba atau pidana akan kami tindak," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya