Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjelaskan, pemerintah tengah mengembangkan Pelabuhan Benoa menjadi Bali Maritime Tourism Hub (BMTH). Hal ini dilakukan guna membawa produk lokal dari UMKM dan industri kreatif Indonesia bisa berkembang besar bahkan masuk ke pasar global.
Menurut Erick Thohir, dengan pengembangan produk lojal lokal ini tentu saja akan memiliki peluang besar meningkatkan kesejahteraan dan menumbuhkan perekonomian masyarakat. "Kalau di (Pelabuhan) Benoa ini 100 persen harus local brand, mau makanan atau yang lainnya," ujar Erick dalam keterangan tertulis, Sabtu (1/1/2022).
Bali Maritime Tourism Hub diproyeksikan menjadi pusat pariwisata maritim di Indonesia dan ditargetkan rampung pada pertengahan 2023. Pelabuhan Benoa sendiri telah masuk dalam Program Pengembangan Superhub sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 109 tahun 2020, tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016, tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
Berdasarkan hal tersebut, Erick menyinergikan UMKM dan pelaku industri ke dalam BMTH untuk menjadi sebuah ekosistem. Ia menegaskan ekosistem tersebut harus direalisasikan, mengingat berkaitan dengan penugasan BUMN di sektor industri kreatif dan pelaku usaha mikro.
Baca Juga
Advertisement
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Home Port bagi Kapal Pesiar
Sementara itu, pengembangan Pelabuhan Benoa Bali dalam konsep Bali Maritime Tourism Hub juga menjadikan Bali sebagai hub pariwisata maritim yang berfungsi sebagai home port bagi kapal pesiar wisata. Tentunya langkah ini akan mampu meningkatkan konektivitas kunjungan wisatawan dengan kapal pesiar antar pelabuhan di Indonesia.
"Kenapa kita menjadikan Bali sebagai super hub daripada turis kelautan, yang di mana titiknya di sini, baru dia menyebar ke pulau-pulau lain yang memang infrastrukturnya kalah sama Bali," ucapnya.
Adapun Bali Maritime Tourism Hub nantinya bukan hanya memiliki zona pariwisata, melainkan secara bertahap juga akan dibangun zona yacht terminal, zona perikanan, zona curah cair dan petikemas, serta pelabuhan Benoa eksisting. Yang nantinya bisa menjadi tempat bersandarnya kapal pesiar terbesar di Indonesia.
Advertisement