6 Resolusi yang Dapat Anda Buat untuk Investasi Saham pada 2022

Perencana Keuangan One Shildt Financial Planning Mohamad Andoko pun membagikan sejumlah resolusi yang bisa dibuat terkait investasi saham pada 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Jan 2022, 09:07 WIB
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Mengawali tahun baru biasanya berisi ucapan selamat, harapan dan keinginan baru yang ingin dilakukan dan dicapai. Biasanya ada resolusi untuk merealisasikannya sehingga wujudkan harapan

Memasuki 2022 mungkin ada resolusi baru yang ingin dicapai terutama berkaitan dengan keuangan. Perencana Keuangan One Shildt Financial Planning Mohamad Andoko menuturkan, bicara resolusi adalah mengenai keputusan tegas untuk melakukan perbaikan dan tidak melakukan lagi hal yang kurang baik. Resolusi tersebut juga berlaku untuk resolusi keuangan termasuk saat investasi saham.

“(Resolusi-red) 2022 belajar saham, ingin lebih mengerti saham kemudian take action,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Minggu (2/1/2022).

Andoko menuturkan, membuat resolusi keuangan termasuk investasi saham membuka mata setiap individu untuk berinvestasi bukan hanya sekadar ikut-ikutan tetapi mau belajar dengan melihat data.

“Saat ini (individu) investasi karena lagi happening, ikut-ikutan, takut ketinggalan atau FOMO (fear of missing out). Nah resolusi 2022 siap investasi dengan melihat data-data dan belajar apa saja yang pengaruhi investasi,” kata Andoko.

Andoko pun membagikan sejumlah resolusi yang bisa dibuat terkait investasi saham pada 2022:

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Resolusi Investasi Saham (I)

Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

1.Take Action Belajar Saham

Andoko menuturkan, selain belajar teori dan fundamental saham juga mengambil langkah nyata untuk investasi saham jangka panjang atau melakukan trading saham jangka pendek.

“Jika ingin trading saham juga harus tahu indikator untuk trading misalkan volume, isu yang beredar di pasar. Kalau investasi jangka panjang (misalkan-red) melihat saham emiten yang berikan dividen jadi lihat laporan keuangan,” kata dia.

2.Tidak Akan Lakukan Beli Saham Gorengan

“(Resolusi 2022-) tidak akan lakukan beli saham yang kejeblos atua fundamental kurang baik,” kata dia.

3. TIdak Ikut-Ikutan Influencer

Andoko menuturkan, beli saham tidak dari ikut-ikutan influencer. Namun, ia menegaskan membeli saham yang memang diketahui mulai dari laporan keuangannya dan hasil riset.


Resolusi Investasi Saham (II)

Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

4. Belajar Fundamental Saham

Andoko mengatakan, resolusi investasi saham dengan berkomitmen untuk belajar fundamental saham sehingga tidak ikut-ikutan beli saham. Oleh karena itu, ia mengingatkan investor untuk melakukan analisis saham.

5.Perhatikan Saham yang Dibeli

Andoko menuturkan, saham ada yang memberikan keuntungan besar. Pada 2021 saja, ada saham yang memberikan keuntungan terbesar antara 229-428 persen.

Di sisi lain,ada juga saham yang anjlok pada 2021 dengan kisaran 48 persen-76 persen.  “Investor harus perhatikan investasi saham jangan ikut-ikutan. Resolusi harus perbaiki dari sebelumnya,” tutur dia.

6.Investasi Rutin

Andoko mengatakan, investasi bisa dilakukan secara rutin misalkan anggarkan Rp 500 ribu untuk investasi. Kalau ingin disiplin, Andoko menyarankan untuk memakai sistem autodebet sehingga otomatis terpotong dana untuk investasi.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya