Liputan6.com, Jakarta - Virus Covid-19 varian Omicron masih terus menyebar di banyak negara, termasuk di Eropa. Situasi itu membuat sejumlah makapai harus membatalkan penerbangan mereka.
Salah satunya, maskapai asal Irlandia, Ryanair yang terpaksa membatalkan sepertiga dari penerbangan mereka pada Januari 2022. Hal ini terjadi setelah gelombang pembatalan selama Natal dan Boxing Day yang menyebabkan kekacauan perjalanan bagi para wisatawan yang mengharapkan matahari musim dingin.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir dari laman Schengenvisainfo, 29 Desember 2021, Omicron menyebabkan gelombang pembatalan perjalanan dengan maskapai membatalkan penerbangan pada menit terakhir. Bukan hanya selama masa liburan saja yang membuat perjalanan berisiko, periode penerbangan pada Januari ini juga dinilai tidak kondusif..
Semua maskapai di Inggris termasuk Irlandia, dilarang terbang ke Prancis dan Jerman untuk sementara waktu, sementara Maroko telah menangguhkan semua penerbangan dari Uni Eropa. Ryanair sendiri telah mengalami penurunan besar dalam pemesanan selama masa liburan.
Pengurangan jadwal penerbangan pada Januari ini tentu membuat persoalan mereka semakin berat. Belum diketahui kapan pengurangan penerbangan akan berakhir karena masiih menunggu perkembangan kasus varian Omicron di Inggris maupun negara lainnya.
"Dampak dari pembatasan perjalanan pemerintah baru-baru ini, khususnya larangan kedatangan Inggris ke Prancis dan Jerman, dan penangguhan semua penerbangan UE ke/dari Maroko telah menurunkan perkiraan lalu lintas bulan Desember Ryanair dari 10 menjadi 11 juta ke kisaran yang lebih rendah antara sembilan hingga 9,5 juta," terang seorang juru bicara Ryanair.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dipangkasa 33 Persen
"Dalam menanggapi pembatasan ini, Ryanair sekarang telah memangkas kapasitas Januari sebesar 33 persen, mengurangi lalu lintas Januari yang diharapkan dari sekitar 10 juta menjadi enam menjadi tujuh juta saja," sambungnya.
Rute penerbangan ke Spanyol, terutama ke Palma dan Mallorca akan mengalami jumlah pembatalan terbesar dengan 10 rute dibatalkan. Tiga rute lain dari Menorca dan dua dari Ibiza juga telah dibatalkan.
Warga Inggris yang ingin berlibur ke Spanyol harus menunjukkan bukti telah divaksinasi lengkap. Aturan ini berlaku untuk semua pelancong berusia di atas 12 tahun. Sebelumnya, pada 24 Desember 2021, Spanyol telah memperkenalkan kembali wajib mengenakan masker di luar ruangan dan ruang terbuka.
Advertisement
Pembatalan di AS
Sementara itu menurut FlightAware, yang melacak penundaan dan pembatalan, terdapat 2.395 pembatalan penerbangan di seluruh dunia pada 27 Desember 2021, 869 diantaranya berdampak pada penerbangan "domestik, dan keluar masuk AS (Amerika Serikat)."
Sekitar 6.342 penerbangan telah ditunda di seluruh dunia, 1.602 di antaranya berdampak pada penerbangan AS, dikutip dari laman VOA Indonesia, 29 Desember 2021.Pada akhir pekan liburan Natal, ribuan penerbangan lagi dibatalkan, menyebabkan banyak orang terdampar.
"Kami meminta maaf kepada para pelanggan karena rencana perjalanan liburan mereka mengalami penundaan," kata perwakilan maskapai Delta Airlines dalam sebuah pernyataan. "Staf Delta bekerja keras untuk membantu mereka mencapai tujuan secepat dan seaman mungkin dengan penerbangan yang tersedia berikutnya," tambahnya.
Pihak Delta dan JetBlue dilaporkan telah meminta Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS untuk mengurangi masa karantina bagi para karyawan mereka yang telah divaksin. Sebagian maskapai penerbangan juga dilaporkan menawarkan bonus untuk bekerja lebih banyak untuk menggantikan para karyawan yang sakit.
Penerbangan Murah di Terminal 2 Soekarno-Hatta
Advertisement