Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mencatat kinerja pertumbuhan pendapatan dan laba bersih hingga kuartal III 2021.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (2/1/2022), PT Wijaya Karya Tbk mencatat pendapatan Rp 11,64 triliun hingga September 2021. Pendapatan tumbuh 12,18 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 10,38 triliun.
Advertisement
Beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 10,67 triliun hingga kuartal III 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 9,49 triliun. Dengan demikian, laba kotor perseroan naik 9,55 persen menjadi Rp 974,43 miliar hingga September 2021. Pada periode sama tahun sebelumnya, Wijaya Karya catat laba kotor Rp 889,42 miliar.
Perseroan mampu turunkan beban hingga kuartal III 2021. Beban penjualan turun dari Rp 7,49 miliar hingga kuartal III 2020 menjadi Rp 5,82 miliar. Beban umum dan administrasi susut menjadi Rp 570,28 miliar hingga kuartal III 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 604,41 miliar.
Penghasilan lain-lain turun dari Rp 1,26 triliun hingga kuartal III 2020 menjadi Rp 1,03 triliun hingga kuartal III 2021. Namun, beban lain-lain naik menjadi Rp 762,50 miliar hingga kuartal III 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 234,90 miliar.
Sementara itu, laba usaha turun 49,08 persen menjadi Rp 667,56 miliar hingga kuartal III 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,31 triliun. Namun, PT Wijaya Karya Tbk mampu catat pertumbuhan laba bersih hingga September 2021.
Perseroan catat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 104,94 miliar hingga September 2021. Laba bersih itu tumbuh 109,08 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 50,19 miliar. Perseroan mencatat laba per saham dasar Rp 11,70 hingga September 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,60.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Aset
Total ekuitas naik menajdi Rp 17,98 triliun hingga 30 September 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 16,65 triliun. Total liabilitas naik menjadi Rp 51,52 triliun hingga 30 September 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 51,45 triliun.
Dengan demikian, total aset naik menjadi Rp 69,50 triliun hingga September 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 68,10 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 6,02 triliun hingga September 2021 dari Desember 2020 Rp 14,9 triliun.
Advertisement