Mengintip Kinerja Pertamina Sepanjang 2021

Memasuki tahun kedua pandemi, Pertamina terus menunjukkan kinerja positif dan unggul di berbagai sektor.

oleh Tira Santia diperbarui 02 Jan 2022, 17:15 WIB
(Foto:Dok.Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki tahun kedua pandemi, Pertamina terus menunjukkan kinerja positif dan unggul di berbagai sektor.  Pandemi tak menyurutkan langkah Pertamina untuk terus bekerja tanpa henti mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi nasional dan keberlanjutan masa depan yang lebih sejahtera.

Dengan semangat Energizing You yang menjadi tagline Pertamina sepanjang tahun 2021 telah memberikan semangat, motivasi dan spirit yang luar biasa untuk senantiasa memberikan energi positif bagi kemajuan bangsa.  

Di tahun kedua pandemi, berbagai milestone dan capaian besar berhasil ditorehkan dalam tinta emas perjalanan Pertamina di usianya yang ke-64 tahun. Sebuah usia yang menunjukkan kematangan dan kedewasaan serta penuh dengan kebijaksanaan. Sejalan dengan transformasi di tubuh Pertamina dan tren transisi energi dunia, pada 2021, Pertamina mengusung Go Sustainable, Go Green, Go Collaborative, Go Digital, Go Productive & Efficient dan Go Global.  

Go Sustainable

Go Sustainable merupakan komitmen penuh Pertamina dalam penerapan aspek Environmental, Social &  Governance (ESG) dalam menjalankan bisnisnya dan mendukung Sustainable Development Goals (SDGs). Tahun 2021, Pertamina berhasil menaikkan peringkat ESG rating secara signifikan menjadi medium risk dengan nilai 28,1 dan menempati posisi 15 dari 251 perusahaan dunia dan Percentile ketujuh di antara perusahaan migas global.  

Pertamina juga berkomitmen mengelola energi berkelanjutan dengan meningkatkan portfolio energi bersih sebesar 17 persen di tahun 2030 serta mengurangi emisi gas rumah kaca dari  27 persen menjadi  30 persen di tahun 2030.  

Pertamina juga terus menyalurkan energi ramah lingkungan ke wilayah pedesaan melalui Pertashop hingga mampu membangun 3.218 outlet sebagai garda penyaluran BBM ramah lingkungan di pedesaan.  

Di 2021, Pertamina juga berhasil menuntaskan penugasan Pemerintah dalam BBM satu Harga di wilayah 3T. Sejak 2017 hingga 2021, Pertamina berhasil membangun 321 BBM 1 Harga. Warga di wilayah 3T pun bisa mengakses energi dengan harga yang terjangkau.  

Di sisi  lingkungan hidup, Pertamina berkomitmen mewujudkan keberlanjutan kehidupan flora dan fauna langka. Pertamina berhasil melestarikan 87 spesies hewan endemi, konservasi 52 jenis tumbuhan endemik dan konservasi berbagai jenis mangrove di 28 wilayah operasi Pertamina. 

Kini, Pertamina mengimplementasikan persyaratan dari beberapa standard yang berlaku di dunia seperti International Organization for Standardization (ISO) ISO 14001:2015 terkait Environmental Management, ISO 45001:2018, ISO 50001:2018 terkait Social Responsibility, ISO 37001:2016 mengenai Energy Management, ISO 27001:2013 Anti Bribery Management System, ISO 27001:2013 Information Security Management Systems, dan ISO 26000:2010 Social Responsibility. 


Go Green 

Maskot Asian Games 2018, Atung terpampang di video mapping atau layar bergerak di Gedung Utama Pertamina, Jakarta, Kamis (5/7). Paduan warna dan ukuran raksasa diharapkan menjadi ikon yang memancarkan energi bagi masyarakat. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Go Green merupakan komitmen Pertamina menjalankan program strategis transisi energi untuk  mewujudkan energi ramah lingkungan berbasis EBT. Untuk mencapai target besar tersebut, Pertamina telah 8 inisiatif EBT.  Pertama, meningkatkan kapasitas pembangkit geothermal dari 672 MW pada 2020 menjadi 1.128 MW pada 2026.

Kedua, memulai inisiatif pemanfaatan green hydrogen di Indonesia yang akan menggunakan listrik dari lapangan panas bumi Pertamina dengan total potensi 8.600 kilogram hidrogen per hari. Ketiga, berpartisipasi dalam JV Indonesian battery company dengan memproduksi baterai 140 GWh pada 2029 dan mengembangkan ekosistem baterai EV termasuk swapping dan charging business.

Pertamina juga telah melakuan pilot project pembangunan 6 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum di 6 wilayah di DKI Jakarta dan Tangerang. Keempat, meningkatkan kapasitas terpasang pembangkit EBT dari 1,9 MW di tahun 2021 menjadi 10 Gigawatt (GW) di tahun 2026. 

Kelima, melakukan gasification 1.000 kilo tonnes per annum (KTPA) melalui pembangunan pabrik metanol yang rencana on stream pada 2025 serta pengembangan DME dengan kapasitas 5.200 KTPA. Keenam, membangun green refinery atau kilang ramah lingkungan yang menghasilkan produk-produk energi hijau berbasis kelapa sawit. Kapasitas produksi Green Diesel D100 ditingkatkan menjadi 3.000 barel per hari di tahun 2022 dan 26.000 barel di tahun 2024.

Ketujuh, pengembangan bioenergy hingga tahun 2026 terdiri dari biomassa atau biogas sebesar 153 MW, bio blending gasoil & gasoline, dan minyak mentah nabati dari alga dan etanol 1.000 KTPA dengan target on stream pada 2025. Kedelapan, menerapkan circular carbon economy di beberapa daerah di antaranya dengan melakukan recycle untuk biomass dan biogas, reduce lewat solar PV, EV, LNG bunkering, serta reuse melalui CO2 untuk EOR dan methanol yang telah berhasil menurunkan emisi karbon 6 juta ton pada tahun 2020. 

Sejak pertengahan 2020, Pertamina juga menjalankan Program Langit Biru (PLB) yang berhasil menurunkan emisi karbon 12 juta ton. Sementara untuk sektor rumah tangga, pada tahun 2021 Pertamina berhasil menyelesaikan 107 ribu sambungan gas rumah tangga di 21 kabupaten/kota. Saat ini pelanggan gas rumah tangga mencapai 590 ribu pelanggan yang tersebar di 67 kabupaten/kota di 17 provinsi. 

 

Go Collaborative  

Go Collaborative merupakan upaya dan komitmen Pertamina untuk terus berinovasi dan berkolaborasi sebagai lokomotif perekonomian  dan industri nasional. Kolaborasi penyediaan energi dilakukan Pertamina dengan berbagai perusahaan migas global seperti  ExxonMobil untuk Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS). Pertamina juga menjalin kerja sama dengan Masdar dan ACWA untuk pengembangan renewable energy power plant di wilayah kerja Hulu dan Kilang.  

Pertamina melakukan sinergi BUMN dengan PLN untuk penyediaan pasokan dan pembangunan  infrastruktur LNG di 56 lokasi. Selain itu, Pertamina bersama PLN dan Pupuk Kujang juga terus meningkatkan keandalan dan penyaluran pasokan gas sebesar 200 BBTUD untuk sektor listrik dan 25 BBTUD untuk sektor pupuk.  

Kolaborasi dengan BUMD juga dilakukan Pertamina untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi dengan potensi 80.000 sambungan untuk DKI Jakarta dan 31.800 sambungan di Jawa Barat dan Jawa Tengah.  

Sepanjang 2021, Pertamina telah menjalankan 255 kontrak/proyek dengan TKDN mencapai 69.6 persen, sebagai bentuk dukungan pada pertumbuhan industri dalam negeri. 

Di tengah pandemi Covid-19, Pertamina berkolaborasi dengan masyarakat, dengan mendukung 250 UMKM untuk go digital dan global melalui Pertamina SMEXPO 2021. Sepanjang dua tahun ini, menjadi garda terdepan membantu masyarakat menghadapi Covid-19. Membangun 7 Rumah Sakit Khusus Covid-19 dengan kapasitas 1.200 bed serta menyalurkan berbagai  bantuan nilai mencapai Rp 2,1 triliun


Go Digital  

Pertamina prediksi kenaikan penyaluran avtur sekitar empat persen pada musim haji 2018 (Foto:Dok Pertamina)

Go Digital merupakan upaya digitalisasi di aspek bisnis Pertamina untuk meningkatkan kecepatan pengambilan keputusan.  Pada tahun 2021, Pertamina telah berhasil membangun dan mengoperasikan Pertamina Integrated Command Center (PICC). Pusat integrasi big data Pertamina dari hulu ke hilir ini dioperasikan pada 1 September 2021 yang berperan penting dalam memonitor produksi dan pelayanan kepada masyarakat. 

Pertamina sukses melakukan digitalisasi di hulu, pengolahan dan hilir. Di hulu, telah terbangun Integrated Optimization Decision Support Center (IODSC) sehingga mampu menurunkan potensi kehilangan produksi di Blok Rokan secara signifikan dengan nilai manfaat lebih dari USD 200 juta.

Pertamina juga menjadi perusahaan energi pertama di Asia yang  menggunakan teknologi Enhanced Full Tensor Gradiometry (eFTG). Dengan teknologi digital ini, Pertamina berhasil melakukan survey migas di  Cekungan Bintuni dan Salawati, Papua Barat dengan luas area 45 ribu km persegi.  

Digitalisasi di kilang dilakukan melalui program Predictive Maintenance Online (PMO). Sedangkan digitalisasi di hilir dilakukan melalui digitalisasi di seluruh SPBU Pertamina sehingga bisa dimonitor secara realtime. Pertamina juga telah berhasil melakukan digitalisasi dalam pengelolaan perkapalan sehingga bisa dimonitor secara langsung.  

 

Go Productive & Efficient 

Go Productive & Efficient merupakan upaya Pertamina secara konsisten menjalankan tugas yang diberikan pemerintah dengan baik dan tetap berprestasi. Di tengah tantangan pandemi, Pertamina terus  menjalankan tugas dan amanah pemerintah dalam mewujudkan ketahanan energi nasional.  

Pada tahun 2021, Pertamina mendapat amanah mengelola Blok Rokan. Amanah ini dijalankan Pertamina dengan meningkatkan produksi dan efisiensi dengan mengebor 118 sumur sehingga meningkatkan produksi 162 ribu barel per hari. Capaian ini menyumbang penerimaan negara sebesar Rp 2,7 triliun. Pertamina juga telah berhasil  menyelesaikan pembangunan 2 kapal tangker raksasa yakni VLCC Pertamina Pride  dan  Pertamina Prime dengan kapasitas  2 juta barel.  

Pertamina juga terus menuntaskan RDMP dan GRR serta pengembangan petrokimia sebagai salah satu bisnis masa depan Pertamina.  

 

Go Global 

GO Global merupakan upaya Pertamina untuk memperluas bisnisnya ke mancanegara dan mendorong anak usahanya untuk meningkatkan daya saing di pasar global.  Pada tahun 2021, Pertamina menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk Fortune Global 500 di urutan 287.

Di tengah tantangan, Pertamina meraih tak kurang dari 250 penghargaan dalam skala global maupun nasional.  Di sisi hulu, Pertamina telah melebarkan sayapnya di 13 negara mulai Aljazair hingga Venezuela. Lapangan migas di mancanegara berkontribusi 49,9 juta barel dengan nilai USD 2,8 miliar yang dikirimkan ke Indonesia. Di hilir, Pertamina telah berhasil melakukan ekspor produk unggulan avtur dan pelumas.

Layanan avtur Pertamina telah tersedia di 128 lokasi di 47 negara. Sedangkan produk pelumas Pertamina telah diekspor ke 14 negara dengan pasar terbesar di Asia, Afrika dan Australia.  Terbaru, Pertamina juga telah berhasil melakukan Global Branding melalui pembangunan Pertamina Mandalika International Street Circuit, sebagai dukungan Pertamina untuk Indonesia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya