Bupati Bogor Batasi Jam Operasional Truk Tambang, Berlaku Mulai 1 Januari 2022

Bupati Bogor menyebutkan bahwa pembatasan waktu operasional berlaku bagi semua kendaraan angkutan barang khusus pertambangan, seperti truk tanah, pasir, batu, atau gamping/batu kapur.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 03 Jan 2022, 02:20 WIB
Ilustrasi aktivitas dump truk. (Foto:Liputan6/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Bogor - Bupati Bogor, Ade Yasin menerbitkan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 120 Tahun 2021 tentang Pembatasan Waktu Operasional Kendaraan Angkutan Barang Khusus Tambang di ruas jalan Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Waktu operasional kendaraan angkutan barang khusus tambang pada pukul 20.00 WIB sampai dengan pukul 05.00 WIB," kata Bupati di Cibinong, Bogor, Minggu (2/1/2021).

Dia menyatakan, Perbup 120/2021 yang mengatur jam operasional truk tambang itu efektif berlaku mulai Sabtu 1 Januari 2022, meski peraturannya telah ditetapkan pada 29 Desember 2021 lalu.

Ade Yasin menyebutkan bahwa pembatasan waktu operasional tersebut berlaku bagi semua kendaraan angkutan barang khusus pertambangan, seperti tanah, pasir, batu, atau gamping/batu kapur.

Perbup tersebut merupakan salah satu strategi penanganan kemacetan di wilayah barat Kabupaten Bogor. Dia menyatakan, Pemkab Bogor menyiapkan strategi untuk penanganan kemacetan lalu lintas secara jangka pendek hingga jangka panjang di wilayahnya.

"Kita siapkan beberapa skenario penanganan kemacetan, mulai dari memberlakukan jam operasional truk besar, hingga pembukaan jalan baru," kata Ade Yasin, dikutip dari Antara.

Sedikitnya ada 12 titik kemacetan di jalur sebelah barat Kabupaten Bogor, lima di antaranya ditandai sebagai titik kemacetan parah, yaitu wilayah Dramaga, Ciampea, Cibatok, Cibungbulang, dan Leuwiliang.


Tempatkan Petugas

Jalan rusak berada di Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor bertepatan dengan perbatasan dengan Kota Bekasi. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Anggota Tim Percepatan Pembangunan Kabupaten Bogor, Gus Udin menyebutkan bahwa langkah awal pembukaan jalur di wilayah barat dimulai dengan melanjutkan Jalur Lingkar Dramaga.

Ia menerangkan Jalur Lingkar Dramaga Sesi II akan tersambung mulai dari Dramaga hingga Cikampak. Selain itu, Pemkab Bogor akan mempercepat pembangunan Jalan Rancabungur ke Galuga.

“Jadi, nanti masyarakat atau pengguna jalan dari Leuwiliang atau Leuwisadeng tak perlu lewat Cibungbulang, melainkan bisa langsung lewat akses Galuga ke Rancabungur,” kata pria bernama asli Saepudin Muhtar itu.

Kemudian, penanganan kemacetan jangka pendek di wilayah barat dilakukan dengan pemberlakuan jam operasional truk-truk besar, seperti yang sudah berlaku di jalur utara.

“Kami akan membatasi jam operasional, seperti di Gunungsindur yang diberlakukan untuk truk besar. Pemkab akan menempatkan petugas di titik keluar masuk kendaraan. Itu untuk jangka pendeknya,” kata Gus Udin.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya