Liputan6.com, Jakarta - PT Adaro Minerals Indonesia Tbk akan menjadi perusahaan tercatat pertama di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2022. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk akan mencatatkan saham perdana di papan pengembangan BEI dengan kode saham ADMR, Senin (3/1/2022).
Mengutip laman BEI, PT Adaro Minerals Tbk mencatatkan saham sebanyak 40.882.331.500 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Rincian saham yang dicatatkan antara lain saham pendiri 34.275.250.000 saham dan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) 6.607.081.500 saham. Harga penawaran saham Rp 100 per saham.
Advertisement
Sebelumnya perseroan menyatakan, apabila terjadi kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat, sumber efek yang akan digunakan untuk memenuhi ketentuan penyesuaian alokasi efek untuk porsi penjatahan terpusat sebanyak-banyaknya 558.501.500 dengan nilai nominal Rp 100.
Jumlah saham yang ditawarkan itu mewakili sebanyak-banyaknya 1,37 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh per saham. Dengan demikian, perseroan peroleh dana IPO Rp 660,70 miliar.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dana IPO
Rencana pemakaian dana IPO antara lain sekitar 58,83 persen untuk keperluan pemberian pinjaman kepada anak usaha PT Maruwai Coal (MC) untuk belanja modal.
Belanja modal itu antara lain perbaikan dan peningkatan kapasitas infrastruktur pertambangan batu bara, infrastruktur pendukung seiring meningkatnya produksi batu bara dan biaya eksplorasi untuk keperluan pengembangan teknik penambangan di Lampunut pada 2022-2023.
"Sisanya akan digunakan untuk membayar kembali sebagian pokok atas pinjaman perseroan dari PT Adaro Energy Tbk,” tulis perseroan.
Advertisement