Liputan6.com, Jakarta Doddy Sudrajat minta bantuan Kak Seto untuk memediasi dirinya dengan H. Faisal. Ayah Vanessa Angel berharap dengan hadirnya Seto Mulyadi, jalan tengah soal hak asuh Gala Sky Andriansyah terbuka.
Kepada awak media, Kak Seto menyebut sebenarnya kasus serupa Gala Sky banyak terjadi di Indonesia. Pihak yang berseteru berharap win-win solution tanpa harus ada yang merasa menang atau dikalahkan.
Baca Juga
Advertisement
“Semuanya menang semuanya bahagia, karena kunci kebahagiaan adalah pada diri anak saat ini dan masa depan anak. Maka, setelah itu juga lancar-lancar saja,” Seto Mulyadi menjelaskan.
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Campur Tangan
Sebelum mediator hadir, biasanya dua keluarga yang berseteru berupaya menyelesaikan masalah secara internal. Tanpa terekspos media dan atau melibatkan pihak luar.
Melansir dari video interviu di kanal YouTube KH Infotainment, Minggu (2/1/2021), Seto Mulyadi mengimbau, “Mohon kepada media tidak terlalu dalam ‘campur tangan’ masalah ini.”
Advertisement
Serahkan Pada Keluarga
“Serahkan kepada keluarga, kita beri kepercayaan sepenuhnya kepada keluarga. Pada dasarnya, punya itikad baik dan bisa menyelesaikan dengan cara yang baik,” ia menyambung.
Dalam mediasi yang belum ditetapkan waktu dan tempatnya itu, Kak Seto tak sekadar memberi masukan. Ia akan membuka ruang dialog dan menyampaikan gagasan untuk mendamaikan Faisal dan Doddy Sudrajat.
Tumbuh Kembang Anak
“Memberikan gagasan-gagasan mengenai apa yang terbaik untuk tumbuh kembang anak. Hubungan yang kondusif, lingkungan yang ramah anak artinya ramah anak itu baik secara ekonomi tapi juga psikologis, waktu yang diberikan,” kata Kak Seto.
Dalam kesempatan itu, Kak Seto menyebut tugas Komisi Perlindungan Anak Indonesia tak sekadar mengantar Faisal dan Doddy Sudrajat mencapai win-win solution. Setelahnya, ia akan tetap memantau Gala.
Advertisement
Terus Lakukan Pemantauan
“Umumnya kami terus melakukan pemantauan jangan sampai terjadi semacam pelanggaran, penyimpangan, yang dampaknya membuat anak jadi sedih menderita,” ia memaparkan.
“Kita lihat kasusnya ya. Ada yang dua atau tiga bulan (dipantau), ada yang setahun sejauh kami masih dilibatkan atau diminta membantu pemantauan tadi,” Seto Mulyadi mengakhiri.