Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkap sejumlah tantangan yang akan dihadapi Indonesia pada tahun 2022. Mulai dari, munculnya Covid-19 varian Omicron, kenaikan inflasi, kebijakan tappering off yang tengah dipersiapkan oleh bank sentral Amerika Serikat The Fed.
"Tahun 2022 meski kita tahu masih akan banyak tantangan-tantangan yang akan kita hadapi. Baik Omicron, kenaikan inflasi, tappering off," jelas Jokowi dalam acara Peresmian Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 yang ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (3/1/2022).
Advertisement
Selain itu, kata dia, kelangkaan konteiner dan kelangkaan energi yang dialami negara-negara lain juga menjadi tantangan di tahun 2022. Pasalnya, hal ini dapat menganggu kinerja ekspor Indonesia dan dapat berdampak pada perekonomian.
"Saya kira tantangan inilah yang akan kita hadapi dan saya meyakini dengan semangat kerja keras bersama tantangan-tantangan itu akan kita lalui dengan baik," katanya.
Disisi lain, Jokowi bersyukur pemulihan ekonomi Indonesia di masa pandemi Covid-19 cukup kuat. Neraca perdagangan Indonesia surplus USD 34,4 miliar dalam waktu 19 bulan dan eskpor naik 49,7 persen year on year (yoy).
"Impor juga naik bahan baku bahan penolong 52,6 persen," ucap dia.
Ekspor Indonesia Meningkat
Menurut dia, ekspor Indonesia mengalami kenaikan salah satunya disebabkan karena dihentikannya ekspor raw material. Jokowi menyebut keberanian Indonesia menghentikan ekspor nikel dan minerba berdampak positif pada perekonomian.
"Oleh karena itu, kita lanjutkan stop bauksit, timah, dan lain-lain. Hilirisasi jadi kunci kenaikan ekspor kita," ujar Jokowi.
Advertisement