2 Warga Nigeria Ditangkap Gara-Gara Retas Akun dan Tipu Pengguna WhatsApp

Dua orang warga Nigeria ditahan karena dituding telah meretas akun dan menipu pengguna WhatsApp demi mendapatkan uang.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 03 Jan 2022, 14:22 WIB
WhatsApp (AP Photo/Patrick Sison, File)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah kelompok peretas akun WhatsApp milik pengguna ditangkap polisi. Modus yang dilakukan para penjahat ini adalah dengan meretas akun, berpura-pura sebagai pemilik akun, dan menipu para kerabat dan kenalan dari si pemilik akun.

Imbas dari kejahatan siber ini, dua pria asal Nigeria ditangkap kepolisian di Kota Delhi. Kedua pria yang ditahan adalah Okoye Simeon, 39 tahun, dan Ugo Chukwu yang berusia 35 tahun. Keduanya bermukim di barat daya Kota New Delhi, India.

Mengutip Times of India, Senin (3/1/2022), para pelaku melangsungkan aksi jahat berbekal empat smartphone, dua laptop, dan sejumlah SIM card untuk melakukan peretasan WhatsApp. Barang-barang diatas pun disita menjadi bukti kejahatan yang dilakukan geng ini.

Laporan atas kasus ini pertama kali diajukan di kantor polisi Parliament Street oleh seorang petugas senior kementerian perhubungan dan transportasi India, tak lama setelah para hacker meminta uang kepada orang-orang dalam daftar kontaknya.

Dalam laporannya, ia menduga ada pihak yang sudah meretas akun WhatsApp dan menyamar sebagai korban yang tidak disebutkan namanya ini.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pakai Foto Korban sebagai Profile Picture

Ilustrasi WhatsApp. Kredit: Webster2703 via Pixabay

Tidak hanya itu, peretas juga menggunakan foto korban di profile picture sehingga meyakinkan seolah korban yang meminta uang kepada orang-orang dalam daftar kontaknya.

Peretas pun melakukan aksi meminta uang kepada daftar kontak korban dengan dalih untuk membeli kebutuhan obat-obatan mendesak.

Rupanya, salah satu rekan korban ada yang percaya dengan jebakan hacker ini. Ia bahkan sudah mengirimkan uang sebesar Rs 75000 atau setara Rp 14 juta karena dikira korban benar-benar butuh bantuan.

Saat kasus ini telah dilaporkan, sebuah tim yang dimpimpin oleh inspektur Ajay Sharma pun dibentuk untuk mengidentifikasi masalah ini.


Kasus Lumayan Sulit Dilacak

Ilustrasi cara kunci WhatsApp (Sumber:Pixabay)

"Karena kasus ini cukup teknis, sulit untuk melacak para tersangka. Selama investigasi, semua informasi yang relevan mengenai kasus ini dikumpulkan dan dianalisis dengan saksama. Dengan bantuan surveilans teknis, lokasi hacker dilacak keberadaannya ada di Uttam Nagar," kata seorang pejabat kepolisian di distrik New Delhi, Deepak Yadav.

Selanjutnya, kepolisan melakukan penyergapan berdasarkan informasi detail yang dikumpulkan melalui alamat IP untuk menganalisis lokasi keberadaan kedua tersangka.

Selama proses interogasi dilakukan, terungkap bahwa Simeon-lah yang jadi dalang kejahatan siber ini.

(Tin/Ysl)


Infografis Cek Fakta: Kumpulan Hoaks Seputar Covid 19 terbaru yang beredar di WhatsApp

Infografis Cek Fakta: Kumpulan Hoaks Seputar Covid 19 terbaru yang beredar di WhatsApp (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya