Terus Bertambah, Kasus Covid-19 Varian Omicron di Indonesia Jadi 152

Namun, Luhut menyampaikan sebanyak 23 persen pasien kasus Omicron di Indonesia sudah sembuh.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 03 Jan 2022, 13:15 WIB
Ilustrasi varian COVID-19, omicron. (PHoto by brgfx on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengumumkan kasus Covid-19 di Indonesia bertambah menjadi 152. Dia menyebut Indonesia berada di peringkat 40 kasus Omicron terbanyak di dunia.

"Jadi jumlah kasus Omicron Indonesia sekarang ada 152," kata Luhut dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (3/1/2022).

Dia tak menyebut darimana saja penambahan kasus baru varian Omicron. Namun, Luhut menyampaikan sebanyak 23 persen pasien kasus Omicron di Indonesia sudah sembuh.

"Yang sudah sembuh 23 persen dari dari 152 (pasien)," ucapnya.

Menurut dia, kasus Covid-19 di Indonesia saat ini masih cukup terkendali. Luhut memastikan pemerintah telah melakukan antisipasi untuk menghadapi lonjakan kasus varian Omicron di Indonesia.

"Kami laporkan kesiapan kita menghadapi Omicron ini saya kira sudah sangat terkendali tetapi dengan tetap kehati-hatian," tutur Luhut.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

ilustrasi by: Wawan

Arahan dari Jokowi

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta para menteri untuk menyiapkan fasilitas kesehatan. Hal ini untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron.

"Saya ingin ingatkan kembali langkah-langkah yang harus kita lakukan, utamanya mengenai persiapan fasilitas-fasilitas kesehatan yang kita miliki. Baik pusat maupun daerah," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden Jakarta, Senin (3/1/2022).

Dia menyampaikan saat ini sudah terjadi transmisi penularan lokal Covid-19 varian Omicron seehingga, Jokowi menyampaikan prosedur mitigasi harus disiapkan dengan matang. Terlebih, pembelajaran tatap muka dan work from office atau bekerja di kantor sudah mulai dilakukan.

Jokowi juga meminta Badan Intelijen Negara (BIN) dan Polri mengawasi proses karantina para pelaku perjalanan luar negeri. Hal ini mengingat kasus Omicron di Indonesia didominasi oleh pelaku perjalanan luar negeri.

"Saya minta betul-betul utamanya yanf terkait dengan Omicron ini adalah karantina bagi yang datang dari luar negeri. Jangan ada lagi dispensasi-dispensasi, apalagi yang bayar-bayar itu kejadian lagi," jelas Jokowi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya