Tak Perlu Jauh ke Cappadocia, Rasakan Sensasi Naik Balon Udara di Subang

Di Subang, Jawa Barat, Anda juga bisa menaiki wahana balon udara seperti yang ada di Cappadocia, Turki.

oleh Henry diperbarui 03 Jan 2022, 20:02 WIB
Atraksi balon udara di Cappadocia, Turki. (dok. Screenshoot Youtube AH)

Liputan6.com, Jakarta - Serial Layangan Putus tengah naik daun dan jadi bahan pembicaraan termasuk di media sosial (medsos). Cappadocia pun menjadi salah satu tempat yang ramai dibicarakan publik. Cappadocia yang berlokasi di Turki identik dengan wisata balon udara yang disajikannya.

Melihat pemandangan bebatuan Capadoccia dari ketinggian memang suatu hal yang menakjubkan. Kebetulan, keluarga Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah juga sedang berada di Turki. Lewat sejumlah unggahan di medsos, merek mengunjungi berbagai tempat wisata menarik, termasuk naik balon udara di Cappadocia.

Namun, Anda tak perlu terbang jauh-jauh ke Turki luntuk menikmati sensasi naik balon udara. Tentu butuh biaya yang tidak sedikit dan beragam prosedur yang harus dipenuhi sebelum bisa bepergian ke Turki di masa pandemi ini, ditambah lagi varian Omicron yang masih mengganas di banyak negara.

Di Subang, Jawa Barat, Anda juga bisa menaiki wahana balon udara seperti yang ada di Cappadocia. Balon udara ini tepatnya berada di kawasan wisata  Sari Ater Hotels Resort, Jalan Raya Sari Ater Palasari, Kecamatan Ciater, Subang.

Balon udara ini akan membawa pengunjung pada ketinggian sekitar 30 meter dan melihat pemandangan hamparan bukit hijau yang menakjubkan. Balon udara di Sari Ater ini beroperasi pada pagi hari sehingga pengunjung bisa menikmati udara sejuk Subang dari ketinggian.

Untuk menaiki balon udara ini ada batasa usia yaitu minimal 4 tahun, maksimal 60 tahun dan juga memiliki tinggi badan minimal 120 sentimeter. Anda juga perlu melakukan reservasi terlebih dulu sebelum menaiki balon udara ini.

Caranya dengan menghubungi Indonesia Terbang di nomor telepon 0895-3818-90500 atau melalui akun Instagram @indonesia.terbang. "Saat ini kita baru buka di kawasan wisata Sariater, Subang dan ini sudah dari tahun 2019. Kita juga pernah bikin di Bromo tapi itu khusus untuk event saja. Rencananya, Maret nanti kita mau bikin event lagi di Bromo," terang Reva selaku Digital Marketing Indonesia Terbang dan kru Hot Air Balloon Indonesia pada Liputan6.com, Senin (3/1/2022).

“Hot Air Balloon Indonesia itu nama balon udaranya. Kita baru punya satu balon udara, terbang setiap hari dari pukul 6 sampai 9 pagi. Sekali terbang durasinya sekitar 15 menit, dalam sehari kita bisa 15 kali terbang,” tambahnya.  Namun bisa atau tidaknya terbang, sangat bergantung pada kondisi cuaca. Kalau cuaca kurang bagus, angin terlalu kencang atau turun hujan, penerbangan bisa dibatalkan dan diganti di hari lain.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Syarat Naik Balon Udara

Tak Perlu Jauh ke Cappadocia, Rasakan Sensasi Naik Balon Udara di Subang. (dok.Instagram @sariaterhotelresort/https://www.instagram.com/p/CViG9dGjmaX/Henry)

Karena itu, mereka yang mau naik balon udara harus booking lebih dulu minimal H-5 sebelum tanggal penerbangan. Kalau penerbangan dibatalkan, mereka yang sudah memesan bisa menggantinya di hari lain atau boleh juga membatalkan pesanan dan akan mendapat refund.

Meski sudah reservasi, saat di tanggal yang telah ditentukan untuk terbang, pemesan yang datang lebih dulu berhak mendapat giliran terbang lebih dulu. "Untuk biayanya sekitar Rp500 ribu per orang, maksimal penumpang lima orang, dan nanti ada seorang pilot yang akan mengoperasikan balon udara. Durasi terbang sekitar 15 menit. Penumpang harus berusia minimal 4 tahun dan semua harus pakai masker," jelas Reva.

Biasanya satu balon udara bisa membuat delapan orang penumpang plus satu orang pilot, tapi karena pandemi dikurangi menjadi lima orang saja. Untuk pakaian bebas, tapi disarankan mengenakan jaket atau baju hangat dan sarung tangan, karena angin yang biasanya cukup kencang, ditambah lagi kawasan Sari Ater yang dikenal sangat dingin.

"Keselamatan yang paling utama buat kita, karena itu di form pendaftaran kita jelaskan semua persyaratan yang harus dipenuhi, seperti harus sehat fisik dan mental, yang wanita tidak sedang hamil. Pilot kita punya sertifikat dan bisa menerbangkan pesawat juga," ungkap Reva. Untuk standar peraturan harus sesuai dengan yang ditetapkan Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) dan dibawah binaan TNI Angkatan Udara.


Dampak Layangan Putus

Tak Perlu Jauh ke Cappadocia, Rasakan Sensasi Naik Balon Udara di Subang. (dok.Instagram @indonesia.terbang/https://www.instagram.com/p/CXVPpvrJifd/Henry)

Mengenai popularitas serial Layangan Putus yang membuat banyak orang ingin mencoba naik balon udara, Reva mengakui hal itu cukup berpengaruh pada melonjaknya minat untuk naik balon udara di Sariater.

"Kita ikut terbantu juga, banyak orang yang penasaran mau mencoba naik balon udara. Tapi kita memang berbeda dengan yang di Turki meski sama-sama berstandara internasional. Jarak perjalanan mereka lebih jauh, sedangkan kita terbangnya statis, jadi hanya di satu titik yang telah ditentukan," ucapnya.

Para penumpang, Reva menambahkan, akan mendapatkan asuransi dan sertifikat. Namun dalam sehari hanya dibolehkan sekali terbang agar lebih banyak pengunjung bisa merasakan sensasi naik balon udara. Dengan animo dan antusiasme yang semakin tinggi, apakah mereka akan menambah balon udara lagi?

"Harapannya memang begitu, kita sudah ajukan tapi memang belum dapat lampu hijau. Ya mudah-mudahan dengan animo masyarakat yang tinggi ingin naik balon udara, kita bisa menambah balon udara lagi," harapnya.


Libur Natal dan Tahun Baru, Ini 5 Langkah Cegah Lonjakan Covid-19

Infografis Libur Natal dan Tahun Baru, Ini 5 Langkah Cegah Lonjakan Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya