Saham AirAsia Indonesia Masih Digembok, Begini Rencana Perseroan

PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) masih akan memaksimalkan upaya pemulihan kinerja keuangan Perseroan setelah pandemi COVID-19.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 03 Jan 2022, 17:31 WIB
Pesawat AirAsia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) menyampaikan perkembangan terkini terkait upaya perbaikan kinerja Perseroan kepada Bursa. Seperti diketahui, pandemi COVID-19 sempat melumpuhkan sejumlah sektor, termasuk aviasi.

Head of Corporate Secretary PT AirAsia Indonesia Tbk, Indah Permatasari Saugi menuturkan, Perseroan masih akan memaksimalkan upaya pemulihan kinerja keuangan Perseroan setelah pandemi COVID-19.

"Saat ini, Perseroan sudah mulai mengoperasikan penerbangan komersialnya sejak September 2021 yang lalu dan secara berkala berencana untuk membuka semua rute yang sebelumnya dioperasikan oleh Indonesia AirAsia,” ujar Indah dalam keterbukaan informasi Bursa, Senin (3/12/2021).

Di samping itu, rencana aksi korporasi dalam rangka memenuhi ketentuan V.1 Peraturan Bursa Nomor I-A mengenai free float telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham utama dan sedang dalam proses finalisasi.

"Perseroan berupaya agar pada periode kuartal II-2022, penghentian sementara atas perdagangan saham Perseroan akan dibuka oleh Bursa Efek Indonesia sehingga saham Perseroan bisa kembali diperdagangkan di Pasar Reguler,"

Sehubungan dengan kewajiban pemenuhan free float tersebut, perdagangan saham Perseroan telah diberhentikan sementara atau disuspensi oleh Bursa sejak 5 Agustus 2019.

Perseroan saat ini fokus pada keberlangsungan dan pemulihan kinerja Perseroan dengan memaksimalkan berbagai peluang bisnis yang ada seperti kargo dan charter, meluncurkan sejumlah aktivitas promosi, serta menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak guna meningkatkan permintaan perjalanan.

Perseroan masih terus menerapkan kebijakan cost containment di beberapa lini dan melakukan negosiasi ulang biaya dengan para supplier dan stakeholder yang berhubungan dengan operasional Perseroan untuk memaksimalkan pengelolaan biaya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kinerja Kuartal III 2021

AirAsia menghapus biaya bahan bakar, penumpang dapat lebih hemat ketika berpergian dengan AirAsia.

Hingga kuartal IIi 2021, perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 487,43 miliar. Amblas 65 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Namun demikian, Perseroan berhasil menekan beban usaha hingga Rp 1,96 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,46 triliun. Sehingga rugi usaha Perseroan sampai dengan September 2021 sebesar Rp 1,48 triliun, lebih kecil dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,06 triliun.

Rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,65 triliun, turun dari periode yang smaa di 2020 sebesar Rp 1,72 triliun.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya