Polisi Akan Panggil Sejumlah Saksi Terkait Dugaan Persekusi Seorang Remaja di Bekasi

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Alexander Yurikho mengatakan, pihaknya tengah mengusut dugaan persekusi seorang remaja.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 04 Jan 2022, 05:22 WIB
Ilustrasi pemukulan

Liputan6.com, Jakarta Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Alexander Yurikho mengatakan, pihaknya tengah mengusut dugaan persekusi seorang remaja.

Adapun, aksi tersebut terlihat melalui sebuah video yang menjadi viral di media sosial.

Dia menururkan, kasus ini sudah ditangani oleh Unit PPA Polres Metro Bekasi Kota. Korban juga sudah menjalani visum di RSUD Kota Bekasi untuk kepentingan penyelidikan.

Alexander juga menyebutkan, kasus ini segera ditingkatkan usai mendapatkan keterangan sejumlah saksi, selain korban dan pelapor.

"Segera mungkin akan kita tingkatkan menjadi proses penyidikan, begitu personel PPA pastikan mendapatkan keterangan saksi lain selain korban dan pelapor," kata dia, Senin (3/1/2022).

 


Video Jadi Viral

Diketahui, sebuah video yang memperlihatkan aksi persekusi terhadap seorang remaja di Bekasi, Jawa Barat, viral di media sosial. Aksi penganiayaan tersebut diduga dipicu masalah asmara.

Dalam video berdurasi 53 detik itu, terlihat PW (16) yang sedang berada di atas sepeda motor, ditinju di bagian wajah oleh seorang perempuan berinisial I (22). Pelaku juga mengancam korban dan menendangnya.

Kejadian ini telah dilaporkan keluarga korban ke pihak kepolisian. Kuasa hukum korban, Agus Budiono, mengatakan kasus ini dipicu rasa cemburu I terhadap PW yang dianggap sudah menggoda kekasih pelaku.

Menurut Agus, sebelumnya PW menerima pesan dari R yang merupakan kekasih I, yang mengajaknya berkenalan. Pesan tersebut kemudian diketahui oleh I yang akhirnya memicu kemarahan pelaku.

"Gara-gara kecemburuan. Korban tidak tahu tentang R. Si cowok itu ngechat korban, bahasanya mau PDKT-lah, tapi tidak pernah dilayani korban," kata Agus, Senin (3/1/2022).

Selanjutnya pelaku berpura-pura menjadi R dan mengajak korban untuk ketemuan. Korban pun mengiyakan dan mengajak seorang temannya ke tempat yang disepakati.

"Sesampainya korban di lokasi, yang datang ternyata seorang perempuan dan bukan laki-laki. Dan pelaku akhirnya mengeksekusi korban dengan kasar," ungkap Agus.

Teman korban mencoba menolong dan mereka pun sempat kabur. Tapi pelaku masih terus mengejar dan kembali melakukan penganiayaan.

"Korban dipersekusi kembali oleh pelaku hingga mengalami luka memar di bagian perut hingga wajahnya," ucapnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya