Liputan6.com, Jakarta - Pecinta film Hollywood mungkin sudah tidak asing dengan Will Smith yang sering menjadi aktor utama. Will pun sudah sering membintangi film yang popularitasnya sudah tidak diragukan lagi. Salah satunya adalah film The Pursuit of Happyness. Tidak sendirian, Will Smith bermain di film ini bersama anaknya Jaden Smith.
Karena film ini merupakan genre film drama yang menceritakan tentang perjuangan ayah bersama anaknya, itu pula yang membuat Will Smith dan anaknya terlihat sangat serasi. The Pursuit of Happyness adalah film yang diambil dari kisah nyata dari tokoh Chris Gardner yang sebelumnya ceritanya dijadikan buku terlebih dahulu.
Advertisement
Buat Anda yang sudah pernah menyaksikan maupun belum tidak ada salahnya bernostalgia dengan salah satu film yang penuh pesan moral ini. Dirilis di tahun 2006 dengan rating yang cukup tinggi yaitu mencapai 8 dari 10 menurut IMDb. Anda bisa nonton film selengkapnya di Vidio. Berikut ini sedikit sinopsis The Pursuit of Happyness.
Menjadi Salesman untuk Penuhi Kebutuhan Hidup
Cerita ini berawal dari Chris Gardner yang diperankan oleh Will Smith yang bekerja sebagai seorang salesman untuk menghidupi keluarganya. Chris terkenal memiliki sifat yang rajin, dan mau berusaha. Sampai di pekerjaanya sebagai sales ia tak tanggung-tanggung untuk meyakinkan diri menjual alat-alat kedokteran yang baru dan canggih.
Ia menghabiskan seluruh tabungannya untuk membeli barang tersebut dengan harapan dapat terjual semua dan memperoleh untung yang banyak demi meningkatkan ekonomi keluarganya.
Ternyata untuk menjual seluruh alat kedokteran tersebut tidak semudah itu ia peroleh. Setelah menawarkan berbagai rumah sakit dan juga ke dokter baru ia sadari bahwa peralatan tersebut adalah alat yang mahal untuk dibeli serta kurang dibutuhkan. Ia pun merasa gagal dengan usahanya yang telah menghabiskan seluruh tabungan sebelumnya.
Dengan harus menafkahi anaknya dan istri membuat ia merasa belum sanggup untuk memenuhi kebutuhannya. Untungnya pada saat ini istrinya masih mau mendampingi dan juga membantu Chris bekerja.
Advertisement
Ditinggal Istri
Istrinya bernama Linda harus bekerja 14 jam sehari di Laundry untuk membiayai kehidupan keluarga. Serta anaknya harus dititipkan di penitipan anak hingga Chris selesai berjualan atau mengunjungi tempat dokter yang ia tawari alat kedokteran.
Linda istri chris sendiri seperti sudah lelah menghadapi Chris, kenyataan bahwa alat kedokteran yang ia beli tidak laku. Sampai Chris sendiri sudah tidak mampu membayar uang sewa apartemen tempat tinggal ia, istri dan anaknya.
Tidak tahan akan hal tersebut Linda istrinya memutuskan untuk pindah ke tempat saudaranya di New York, Linda ingin membawa anaknya, namun ditahan oleh Chris yang ingin anaknya dirawat olehnya. Dari sinilah kisa yang lebih menyedihkan lagi dimulai.
Kehilangan Tempat Tinggal
Chris pun melanjutkan hidupnya bersama anaknya. Kehidupan semakin sulit saat Chris diusir dari tempat tinggalnya karena sudah lama tidak membayar uang sewa. Anaknya yang masih kecil harus hidup berpindah-pindah bersama Chris. Belum lagi kebutuhan makan dan kebutuhan hidup lainnya, Chris masih sangat susah untuk memenuhinya.
Film The Pursuit of Happyness belum selesai. Perkara tempat tinggal, Chris pun harus rela tidur di toilet stasiun kereta dan menguncinya agar tidak ada yang bisa masuk. Berhari-hari ia melakukan hal yang sama agar dapat tempat untuk tidur bersama anaknya. Sambil mencari tempat yang layak akhirnya ia menemukan rumah tuna wisma yang menyediakan kamar.
Sayangnya, untuk dapat tidur disana setiap harinya ia harus mengantri bersama tuna wisma lainnya dan keesokan harinya harus pergi membawa barang-barang. Apabila ingin mendapat tempat kembali juga harus mengantri di esok harinya lagi.
Advertisement
Mendapatkan Pekerjaan di Pialang Saham
Terus berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan anaknya saat itu ia terus mencari pekerjaan. Sambil menawarkan alat kedokteran yang tersisa ia menemui seseorang yang mengendarai mobil Ferrari dan menanyakan pekerjaannya. Seseorang tersebut mengatakan bahwa ia bekerja di perusahaan pialang saham.
Chris saat itu melamar dan mendapat kesempatan bekerja di perusahaan pialang saham. Namun saat itu ia harus mengikuti training terlebih dahulu selama 6 bulan tanpa gaji. Membuat Chris harus berhemat, serta tetap menitipkan anaknya di penitipan anak dan pada malam harinya tetap menginap di rumah tunawisma gratis dan ikut mengantri.
Karena keyakinan dan perjuangannya yang gigih, ia berhasil melewati masa training 6 bulannya dan mendapatkan banyak nasabah untuk berinvestasi di perusahaan pialang. Sampai di biografi aslinya, Chris Gardner berhasil menjadi milyarder dan membuat perusahaan pialang sahamnya sendiri. Anaknya juga berperan penting untuk terus menyemangatinya.
Sedikit perbedaan dengan kisah nyata dan filmnya yaitu saat itu anak Chris Gardner aslinya berusia 14 bulan sedangkan dalam film Jaden Smith memerankan anaknya yang berumur 5 tahun.
Film ini memiliki makna perjuangan seorang ayah demi anak dan keluarga yang rela melakukan apa saja dan akhirnya mencapai kesuksesannya. Film ini dijamin dapat menguras air mata banyak penontonnya. Nonton The Pursuit of Happyness sekarang di Vidio.
Penulis: Layli Maghfirah