Samsung Bakal Hadirkan Smart TV yang Dukung Fitur NFT

Smart TV Samsung 2022 antara lain Micro LED, Neo QLED, dan The Frame akan memiliki aplikasi Platform NFT.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 04 Jan 2022, 14:36 WIB
Sebuah truk yang diparkir di luar rumah lelang Christie menampilkan seni digital CryptoPunk non-fungible token (NFT) di papan reklame elektronik pada 11 Mei 2021 di New York City. Dia Dipasupil/Getty Images/AFP

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu raksasa teknologi asal Korea Selatan, Samsung, belum lama ini mengumumkan jajaran smart TV terbaru pada 2022 yang terintegrasi dengan fitur Non Fungible Tokens (NFT). 

Menurut pengumuman perusahaan, Senin, 3 Januari 2022, Smart TV Samsung 2022 antara lain Micro LED, Neo QLED, dan The Frame akan memiliki aplikasi Platform NFT yang dapat digunakan untuk menemukan, membeli, dan memperdagangkan karya seni digital.

"Dengan meningkatnya permintaan NFT, kebutuhan akan solusi dan pembelian yang terfragmentasi saat ini tidak pernah sebesar ini,” kata perusahaan tersebut seperti dikutip dari Cointelegraph, Selasa (4/1/2022). 

Pada 2022, Samsung bertujuan memperkenalkan NFT Smart TV dan menjadikannya aggregator pasar pertama. Platform yang akan datang tersebut akan memungkinkan pemirsa untuk menelusuri dan juga berdagang NFT tanpa harus meninggalkan sofa.

Meskipun begitu, masih belum ada kejelasan mengenai platform atau pasar NFT mana yang akan digunakan. Namun, Samsung berjanji Smart TV nya tidak akan merusak kualitas gambar dan tetap menjaga nilai yang telah ditentukan pembuat NFT.

Selain mengintegrasikan NFT dalam produknya, perusahaan multinasional Korea Selatan ini juga aktif investasi dalam proyek NFT dan metaverse melalui cabang modal venturanya yaitu Samsung Next. 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Perusahaan Raksasa Lainnya

Bitcoin - Image by Allan Lau from Pixabay

Bukan cuma Samsung, beberapa perusahaan raksasa lainnya juga sudah turut masuk ke dalam dunia NFT ini, misalnya Coca-Cola yang masuk ke NFT untuk tujuan amal. Kemudian Visa yang membeli NFT "CryptoPunk” seharga USD 150.000 atau sekitar Rp 2,14 miliar (asumsi kurs Rp 14.320 per dolar AS). 

Penjualan NFT sangat mendominasi tahun lalu, yang mencapai 91 persen dari total penjualan NFT. Saat penjualan meningkat, semakin banyak perusahaan berbasis NFT dan metaverse mendapatkan jumlah yang signifikan untuk mendanai proyek mereka.

Bahkan beberapa industri seperti game juga meraih banyak keuntungan dengan ada basis blockchain dalam pengembangan game mereka.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya