Liputan6.com, Jakarta Harga emas naik pada hari Selasa karena permintaan untuk logam safe-haven didorong oleh kekhawatiran atas lonjakan kasus COVID-19 dari varian Omicron yang dapat mengancam pemulihan ekonomi global.
Dilansir dari CNBC, Rabu (5/1/2022), harga emas di pasar spot naik 0,8 persen pada USD 1.814,45 per ounce pada 13:54 ET (1854 GMT). Harga emas berjangka AS ditutup naik 0,8 persen pada USD 1,814,60.
Advertisement
Tahun ini dimulai dengan rekor tertinggi baru untuk ekuitas, tetapi karena sulit untuk menentukan apakah naiknya harga emas beruntun ini akan berlanjut, investor sudah mulai kembali ke tempat yang aman, kata Ed Moya, analis pasar senior di broker OANDA.
“Dampak Varian Omicron akan paling terasa di sisi inflasi dan pemulihan ekonomi,” tambah Moya.
Wall Street memangkas kenaikan setelah awal yang optimis untuk Tahun Baru karena investor memutar kembali pengambilan risiko setelah data menunjukkan manufaktur AS melambat bulan lalu dan kekhawatiran COVID-19 tetap ada.
Beberapa negara telah memberlakukan pembatasan baru untuk mengatasi lonjakan kasus yang didorong oleh varian baru.
Kekhawatiran seputar varian Omicron telah memicu tawaran safe-haven dalam emas. TD Securities menulis dalam sebuah catatan, menambahkan bahwa, “harga emas yang lebih tinggi tidak konsisten dengan harga pasar global dalam probabilitas 70 persen untuk kenaikan suku bunga Fed pada bulan Maret, yang menempatkan batas harga,” paparnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Selanjutnya
Emas, yang tidak menawarkan imbal hasil sendiri, cenderung tidak disukai investor saat suku bunga naik.
Kekhawatiran inflasi yang baru dapat menghantam pasar dalam waktu dekat dan melemahkan selera risiko karena imbal hasil obligasi kemungkinan akan terus meningkat, Jim Wyckoff, seorang analis senior di Kitco Metals, mengatakan dalam sebuah catatan.
Penguatan emas terjadi meskipun imbal hasil Treasury AS lebih tinggi dan dolar lebih kuat, dengan pedagang berjangka dana Fed memperkirakan tiga kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve pada akhir 2022.
Advertisement