Liputan6.com, Jakarta Lima negara dengan kekuatan nuklir terbesar mendukung adanya dunia tanpa senjata nuklir. Mereka menegaskan bahwa perang nuklir tidak akan memenangkan siapapun.
"Republik Rakyat China, Republik Prancis, Federasi Rusia, Kerajaan Bersatu Inggris Raya dan Irlandia Utara, dan Amerika Serikat mempertimbangkan penghindaran perang antara Negara-Negara Senjata Nuklir dan pengurangan risiko-risiko strategi sebagai tanggung jawab kami yang terdepan," tulis pernyataan bersama yang dirilis situs Gedung Putih, Rabu (5/1/2022).
Baca Juga
Advertisement
"Sebagaimana penggunaan nuklir akan memiliki konsekuensi-konsekuensi jangka panjang, kami juga menegaskan bahwa senjata nuklir, selama mereka terus ada, seharusnya berfungsi sbagai tujuan-tujuan defensif, mencegah agresi, dan mencegah perang," lanjut pernyataan itu.
Kelima negara turut berkomitmen untuk mengikuti Nuclear Non-Proliferation Treaty (NPT) untuk mengakhiri perlombaan membuat senjata nuklir, serta melakukan pelucutan senjata tersebut berdasarkan kontrol international yang tegas.
"Kami berniat melanjutkan pendekatan-pendekatan bilateral dan multilateral untuk menghindari konfrontasi militer, memperkuat stabilitas dan prediktabilitas, menambah kesepahaman dan kepercayaan diri bersama, dan mencegah perlombaan senjata yang tak menguntungkan siapapun dan membahayakan semua," tulis pernyataan itu.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dominasi AS dan Rusia
Berdasarkan data situs Arms Control, ada hampir 13 ribu senjata nuklir (nuclear warhead) di dunia. Mayoritas dimiliki AS dan Rusia.
Rusia memiliki 6.257 senjata nuklir, sebanyak 1.760 sudah "pensiun" yang berarti tidak lagi menjadi stok, sebab sedang menunggu pelucutan, meski senjatanya masih tersedia.
Berikutnya, AS memiliki 5.550 nuklir dengan 1.800 masuk masa pensiun.
China memiliki 350, Prancis punya 290, dan kemudian Inggris menyimpan 225 senjata nuklir.
Kelima negara itu adalah Nuclear-Weapon States yang masuk ke dalam Nonproliferation Treaty (NPT).
Arms Control menegaskan angka-angka warhead nuklir tersebut masih estimasi, karena para negara merahasiakan senjata nuklir mereka.
Selain lima negara itu, ada juga negara seperti India dan Pakistan yang memiliki senjata nuklir, tetapi estimasi jumlahnya di bawah 200. Israel dan Korea Utara juga memilikinya dengan jumlah di bawah 100.
Advertisement