Liputan6.com, Bandung - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat mencatat, warga Jabar yang terpapar Covid-19 varian Omicron berjumlah sembilan orang. Hal itu dipastikan usai pemeriksaan sampel dengan metode whole genome sequencing di Depok.
Baca Juga
Advertisement
Kepala Dinkes Jabar R Nina Susana Dewi mengatakan, dari 20 orang yang dilaporkan terpapar Omicron beberapa waktu lalu, 11 orang lainnya bukan ber-KTP Jabar.
"Jadi, dari 20 sampel yang diperiksa di Depok hanya sembilan orang warga Jabar. Sisanya bisa dari provinsi lain," kata Nina, Rabu (5/1/2022).
Nina menjelaskan, mereka yang terpapar Covid-19 varian Omicron merupakan pekerja migran yang pulang dari Timur Tengah. Ada yang baru pulang dari Arab Saudi, Turki, Lebanon, Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.
"Yang dari luar negeri itu saat tiba di Indonesia diskrining Omicron. Kemudian, ada satu perusahaan kebanyakan TKW diperiksa sampel lab di Depok Jawa Barat, ada 20 orang yang positif di Depok," ujarnya.
"Jadi, mereka datang berbeda-beda. Belum tentu satu grup," ucap Nina menambahkan.
Lebih jauh Nina menuturkan, ke-9 warga Jabar yang terpapar varian Omicron menjalani isolasi di Jakarta. Saat ini para pasien tersebut dalam kondisi yang baik.
"Pada intinya gejala dari Omicron tidak separah Delta, sekarang pun mereka tetap ada di pusat isolasi tidak di rumah sakit. Situasi dan kondisinya baik, kalau ada gejala berat langsung ke rumah sakit dan mereka gejalanya tidak berat," tuturnya.
Tak hanya itu, mereka yang pulang dari Jakarta juga akan tetap dikarantina terlebih dulu selama 10 hari di rumah. Satgas akan memantau mereka dan mengetes PCR.
"Kita pastikan semuanya benar-benar aman," ungkapnya.
Nina juga meminta agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik. Omicron yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan ini fatalitasnya tak setinggi varian Delta.
"Fasyankes seperti rumah sakit sudah siap, kita kan sudah menghadapi puncaknya pada Juni-Juli kemarin, oksigen sampai habis dan sebagainya. Dengan adanya Omicron ini, kita harus siap seperti itu mudah-mudahan tidak naik," katanya.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Belum Ada Transmisi Lokal
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengumumkan ada 20 orang warga ber-KTP Jabar yang terkonfirmasi varian baru Covid-19 Omicron setelah pulang dari luar negeri. Para warga tersebut disebut sudah menjalani karantina di Wisma Atlet Jakarta.
"Hari ini, tercatat warga Jabar yang datang dari luar negeri kemudian dikarantina dan diketahui terpapar Omicron ada 20 orang. Jadi, ini breaking news, tetapi tidak di level komunitas semuanya tersisir di batas negara yaitu di bandara," kata Ridwan usai rapat pimpinan di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (3/1/2022).
Emil, sapaannya, menyatakan hingga hari ini tidak ada transmisi lokal yang terjadi di wilayahnya.
"Omicron belum ada di tanah Jabar per hari ini. Tetapi yang KTP Jabar sedang karantina di Jakarta ada 20 orang. Belum ada penularan lokal karena semua Omicron rata-rata orang bepergian luar negeri, datang ke sini," ujarnya.
Meski belum ada penularan lokal varian Omicron di wilayahnya, Emil meminta Pemprov Jabar selalu proaktif mengantisipasi hal tersebut.
"Kami bersama komite melakukan perhitungan, 14 hari pasca Nataru kami asumsikan jika ada berita buruk seperti apa. Maka oksigen semua dipersiapkan, pokoknya semua diulang lah seperti (varian) Delta," ungkapnya.
Advertisement