Korea Utara Klaim Ayah Kim Jong-un sebagai Penemu Burrito

Burrito, yang diklaim ditemukan ayah Kim Jong-un, Kim Jong-il, disebut sebagai "wheat wrap" untuk populasi yang berjuang dengan kekurangan makanan.

oleh Asnida Riani diperbarui 05 Jan 2022, 18:01 WIB
Ilustrasi Burrito | pexels.com/@pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Mantan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-il, menemukan burrito sepuluh tahun lalu, menurut propaganda di negara itu. Klaim tersebut muncul ketika negara itu mengatakan sedang melakukan perdagangan booming hidangan tersebut di ibu kota Pyongyang, lapor metro.co.uk, Rabu (5/1/2022).

Sebuah video surealis menggambarkan hidangan itu sebagai "wheat wrap" untuk populasi yang berjuang dengan kekurangan makanan. Surat kabar Rodong Sinmun, yang dipandang sebagai corong pemerintah, melaporkan bahwa burrito dibuat pada 2011 oleh ayah Kim Jong-un tersebut.

Laporan itu menambahkan bahwa putra dan penerusnya juga memiliki "ketertarikan yang cermat" pada burrito. Cuplikan berita menunjukkan orang-orang Korea Utara mengonsumsi makanan ringan di stan di luar Pabrik Makanan Kumsong. Siaran itu juga menampilkan mural Kim Jong-il yang menyeringai di dapur tempat burrito sedang disiapkan.

Eks penduduk Korea Utara yang telah "lolos" dari negara itu mengaku meragukan gagasan bahwa kuliner itu umum di sana. Lee Hyun-seung, yang lahir dalam keluarga elit Korea Utara tapi melarikan diri dari negara itu pada 2014, mengatakan sebagian besar warga negaranya bahkan tidak bisa memimpikan makanan seperti itu.

"Ini karena mereka bahkan tidak diberi kesempatan untuk menghadapinya," katanya. "Mayoritas warga tidak punya uang untuk membeli makanan asing. Bahkan jika mereka punya uang, tidak ada tempat untuk memakannya."

"Pada 1990-an, pecinta roti dan mentega disindir dan dikritik sebagai pengkhianat sosialis," ia menambahkan. Lee mengatakan, dalam banyak kasus, tidak ada cukup bahan yang tersedia untuk menciptakan kembali makanan asing di Korea Utara.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Bahan Makanan yang Tidak Beragam

Warga Korea Utara membungkuk di hadapan patung Kim Il-sung dan Kim Jong-il di Pyongyang, dalam perayaan HUT mendiang ayah Kim Jong-un itu pada 16 Februari 2019 (AFP PHOTO)

Lee mengatakan, "Saya belum pernah melihat burrito atau makanan wrap dijual di Korea Utara. Mungkin tidak ada restoran tempat Anda bisa makan burrito dan hidangan wrap sampai sekarang."

"Tingkat penetrasi makanan Barat di Korea Utara sangat rendah, karena hanya ada sedikit restoran tempat Anda bisa memakannya dan bahan makanannya tidak beragam," sambungnya.

Bahan makanan, seperti "susu, keju, dan rempah-rempah benar-benar kurang," Lee menyebut. Tapi, tampaknya ada beberapa perbedaan antara burrito Korea Utara dan versi Barat yang lebih tradisional.

Versi Pyongyang menampilkan beberapa jenis daging doner, di samping campuran kubis dan wortel, membuatnya lebih seperti wrap yang ditemukan di kedai kebab. Kim Jong-il disebut menyarankan menyantap "wheat wraps" ditemani air mineral di musim panas dan teh panas di musim dingin, tambah Rodong Sinmun.


Makanan Barat di Korea Utara

Ilustrasi burrito. (dok. pexels/Brandin T)

Namun Rowan Beard, seorang pemandu dari agensi perjalanan Korea Utara Young Pioneer Tours, mengatakan bahwa ia belum pernah menemukan hidangan tersebut di Pyongyang. "Ini pertama kalinya bagi saya untuk melihat daging doner dan mesin pemanggang khusus di Korea Utara," katanya.

"Saya belum pernah makan burrito atau wrap apapun di sana sebelumnya. Ini terlihat cukup bagus! Saya pasti akan memberikan kesempatan itu begitu Korea Utara dibuka kembali untuk turis," imbuh Beard.

Perbatasan negara telah ditutup untuk pengunjung asing sejak Januari 2020 karena ketakutan akan penyebaran virus corona baru. Beard mengatakan, makanan barat cukup umum di Pyongyang, tapi setuju itu tidak biasa di tempat lain di Korea Utara.

Spageti, kentang goreng, atau hamburger dapat ditemukan di menu tertentu di restoran yang tersebar di sekitar ibu kota, katanya. Di sisi lain, kekurangan makanan memang jadi masalah signifikan di Korea Utara, dengan Kim Jong-un sendiri pada Juni lalu mengakui bahwa situasinya tegang.


Infografis Diplomasi Lewat Jalur Kuliner

Diplomasi Lewat Jalur Kuliner (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya