Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, 2021 merupakan tahun yang sulit bagi dirinya dan jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Bagaimana tidak, hampir 16 ribu pegawai terkena Covid-19, dimana 130 diantaranya harus gugur.
Namun, Bendahara Negara enggan menyerah dengan situasi tersebut. Sampai akhirnya belanja pemerintah tahun lalu bisa mencapai 101,3 persen dari target APBN 2021 yang sebesar Rp 2.750 triliun.
Advertisement
"Dalam situasi itu, kita bisa menutup APBN Tahun 2021, kita belanjanya berhasil Rp 2.786 triliun. Saya mau sampaikan, belanja aja itu belum tentu gampang. Karena banyak kementerian/lembaga belanjanya sekitar 94-95 persen (dari target penyerapan)," ujarnya dalam siaran video yang diunggah Kemenkeu, Rabu (5/1/2022).
Pada tahun yang sama, pemerintah juga berhasil mencatat realisasi pendapatan negara mencapai Rp 2.003,1 triliun, atau 115 persen dari target Rp 1.743,6 triliun.
"Ngabisin duit aja susah, apalagi ngumpulin duit. Dan kita tahun lalu bisa mengumpulkan Rp 2.003 triliun. Mungkin dikiranya gampang ngumpulin Rp 2.003 triliun, susah banget," ujar Sri Mulyani.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Defisit APBN
Dengan capaian itu, defisit APBN 2021 mencapai Rp 783,7 triliun atau 78 persen dari target Rp 1.006,4 triliun. Nilai realisasi defisit APBN ini setara dengan 4,65 persen terhadap pendapatan domestik bruto (PDB).
"Tapi juga masih banyak yang bilang, kan masih defisit Bu? Lah iya, hasilnya ya kayak gini. Hasilnya nolongin rakyat, hasilnya delta varian bisa turun, hasilnya masyarakat bisa divaksin, hasilnya masyarakat bisa bekerja lagi. Itu hasilnya," tuturnya.
Advertisement