Liputan6.com, Malang - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang menyiapkan langkah mitigasi untuk mewaspadai penyebaran COVID-19 varian Omicron, seiring adanya temuan varian itu di wilayah Jawa Timur.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr Husnul Muarif mengatakan, sejumlah langkah mitigasi tersebut, antara lain penguatan protokol kesehatan, pelacakan dan perawatan pasien konfirmasi serta percepatan vaksinasi.
Advertisement
"Kami lakukan mitigasi tiga langkah, yakni dengan protokol kesehatan 6M, kemudian tracing, tracking dan treatment atau 3T serta vaksinasi," katanya di Kota Malang, Rabu (5/1/2022).
Husnul menjelaskan, hingga saat ini di wilayah Kota Malang belum ada kasus konfirmasi positif yang dicurigai mengarah pada varian Omicron. Ada sejumlah ketentuan yang harus dipenuhi sebelum mengirimkan sampel ke Institute Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga Surabaya.
Menurutnya, sejumlah ketentuan tersebut, di antaranya adalah circle threshold (CT) value pasien konfirmasi positif COVID-19 memiliki nilai yang rendah atau di bawah angka 15. Kemudian, hasil PCR masih positif setelah dua minggu dan pasien memiliki riwayat perjalanan.
"Ini bisa diperiksa dengan menggunakan Whole Genome Sequencing (WGS). Hingga saat ini kita belum mengirim spesimen," katanya, dilansir Antara.
Ia menambahkan, untuk mendekteksi varian Omicron tersebut hanya bisa dilakukan di ITD Universitas Airlangga Surabaya. Di wilayah Kota Malang, belum ada laboratorium yang mampu mendeteksi varian Omicron.
"Laboratorium di Kota Malang belum bisa mendeteksi Omicron, hanya di Surabaya," ujarnya.
Di Jawa Timur, telah dilaporkan adanya temuan kasus konfirmasi positif COVID-19 varian Omicron. Pasien pertama yang terkonfirmasi varian Omicron tersebut, merupakan warga Surabaya yang baru saja berlibur dari Pulau Bali.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada 4 Januari 2022, secara keseluruhan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 varian Omicron tercatat mencapai 254 orang. Dari total tersebut, 239 kasus merupakan kasus impor dan sisanya transmisi lokal.
Di Kota Malang, secara keseluruhan ada 15.655 kasus konfirmasi positif COVID-19, dengan kasus aktif tercatat lima orang. Dari total tersebut, 14.517 orang dilaporkan telah sembuh, 1.133 orang dinyatakan meninggal dunia.