Liputan6.com, Paris - Presiden Prancis Emmanuel Macron menuai kontroversi usai memberikan retorika yang keras terhadap orang-orang Prancis yang ogah disuntik vaksin COVID-19. Presiden Emmanuel Macron siap membuat hidup mereka susah.
Rencananya, Macron ingin membatasi ketat mobilitas orang-orang yang ogah divaksin bila ingin berpartisipasi di kehidupan sosial, demikian laporan France24, Kamis (6/1/2022).
Baca Juga
Advertisement
Presiden Macron menggunakan istilah emmerder yang cenderung vulgar, bahkan kasar. Merde memiliki makna seperti shit dalam Bahasa Inggris.
"Saya akan menyulitkan (emmerder) orang-orang non-vaksin," ujar Presiden Macron dalam interview bersama Le Parisien.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kasus di Prancis Sedang Naik
Kasus COVID-19 di Prancis sedang naik. Berdasarkan data Johns Hopkins University, ada 2,6 juta kasus COVID-19 baru di Prancis dalam 28 hari terakhir.
Totalnya, ada 11 juta kasus di negara tersebut. Jumlah kasus baru di Prancis saat ini adalah tertinggi nomor tiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Inggris Raya.
Meski demikian, 77 persen warga Prancis sebenarnya sudah divaksin. Presiden Macron sebelumnya sempat berjanji bahwa vaksinasi tak akan diwajibkan.
Retorika Macron pun mendapat kritikan dari oposisi seperti Marine Le Pen yang berkata ucapan Macron tidak mencerminkan jabatannya sebagai presiden.
Advertisement