Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 sangat berdampak pada dunia penerbangan. Meski situasinya saat ini sudah membaik, bukan berarti rehat panjang tidak berdampak, seperti yang diperlihatkan pilot maskapai Qantas, misalnya.
Beberapa pilot maskapai asal Australia ini dikabarkan melakukan kesalahan. Dilansir dari Japan Today, Kamis (6/1/2022), hal itu terjadi saat mereka kembali dari istirahat panjang akibat pandemi.
Baca Juga
Advertisement
Di antara kesalahan yang tercantum dalam laporan pilot Qantas adalah memulai lepas landas dengan rem parkir masih aktif. Mereka juga salah membaca ketinggian sebagai kecepatan udara, ungkap sebuah laporan oleh Sydney Morning Herald dan Melbourne's Age.
Laporan yang bocor ke media itu juga menyebut sakelar di panel kokpit berada di posisi yang salah. Memo oleh kepala operasi armada Qantas dilaporkan mengisyaratkan pilot kurang memiliki pengalaman penerbangan terbaru.
Akibatnya, memo tersebut mencatat, pilot ahli "mengalami pengurangan dalam kapasitas kognitif."
"Maskapai penerbangan di seluruh dunia sedang bekerja melalui proses kompleks untuk kembali ke operasi pra-Covid, termasuk membawa kembali pilot yang 'menghabiskan banyak waktu di darat,'" terang seorang juru bicara Qantas.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Perlu Waktu
Pihak Qantas menyadari masih terlalu dini untuk mengatakan mereka perlu menilai kembali persyaratan maupun waktu penerbangan terbaru dari para pilot. Pasalnya, para pilot dianggap perlu sedikit waktu untuk beradaptasi.
"Kami masih perlu waktu untuk mengkaji berbagai masalah yang terjadi," ucap juru bicara Qantas. Mereka juga akan merancang program kembali bekerja yang disempurnakan untuk menghadapi tantangan yang belum pernah dihadapi industri penerbangan.
"Keselamatan adalah prioritas nomor satu kami dan semua data menunjukkan bahwa pilot kami kembali dengan keterampilan dan kepercayaan diri untuk melakukan pekerjaan mereka dengan aman," pungkasnya.
Advertisement
Penerbangan Terpanjang
Pada Oktober 2021, Qantas memecahkan rekor setelah salah satu pesawatnya terbang sejauh lebih dari 15 ribu kilometer dan jadi penerbangan penumpang terpanjang dalam sejarah. Penerbangan itu merupakan penerbangan charter Qantas yang membawa tim rugbi Argentina.
Mereka baru tampil dalam sebuah pertandingan di Brisbane, Australia. Pesawat repatriasi nomor penerbangan QF14 terbang nonstop dari Buenos Aires, Argentina ke Darwin, Australia dalam 17 jam 25 menit, menempuh jarak 15.020 kilometer.
Dalam penerbangan ini, Qantas mencetak dua rekor. Mereka menempuh jarak terjauh dan waktu terlama di udara untuk penerbangan komersial (17 jam 25 menit). Dilansir dari News.co.au, rekor ini memecahkan rekor Qantas sebelumnya untuk perjalanan terpanjang lebih dari 500 kilometer.
Sebelum pandemi, Qantas mempunyai jalur penerbangan dari London ke Perth sejauh 14.498 kilometer. Penerbangan besar-besaran ini merupakan tonggak sejarah lain bagi Qantas yang terkenal dengan penerbangan jarak jauhnya yang bersejarah.
6 Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat
Advertisement