Liputan6.com, Almaty - Situasi Kazakhstan sedang kacau akibat demo yang protes kenaikan harga gas. Kekacauan ikut pecah di dua kota utama Kazakhstan: Nur-Sultan dan Almaty.
Kementerian Luar Negeri Kazakhstan secara resmi menuduh ada pihak asing yang melakukan intervensi di tengah kekacauan.
Baca Juga
Advertisement
Pemerintah Kazakhstan curiga karena para pelaku di Almaty, seperti serangan terhadap kantor-kantor administratif hingga kekacauan di bandara, terlibat bagai adanya kesiapan level tinggi dan koordinasi dari pelaku.
"Analisis menunjukkan bahwa Kazakhstan menghadapi agresi bersenjata dari kelompok-kelompok teroris yang dilatih dari luar negeri," tulis pernyataan Kemlu Kazakhstan, dikutip Kamis (6/1/2022).
Pihak pemerintah juga mengakui bahwa ada permintaan bantuan dari Collective Security Treaty Organization (CSTO) untuk memimpin upaya melawan teroris.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Harga Gas Diklaim Sudah Turun
Pemerintah Kazakhstan berkata demonstrasi awalnya terjadi di Mangystau karena menuntut agar harga gas turun. Harga diklaim pemerintah sudah turun.
"Pemerintah secepatnya mengambil langkah-langkah untuk mengurangi harga dan menerapkan moratorium penambahan harga untuk produk-produk makanan yang signifikan secara sosial, bahan bakar, dan utilitas," tulis keterangan Kemlu Kazakhstan.
Namun, demo meluas ke kota-kota lain sehingga menjadi kekacauan.
Pemerintah juga berkata orang-orang yang ditangkap pada demo 5 Januari sudah dilepaskan.
Advertisement