Facebook dan Instagram Setop Fitur NFT Mulai Besok

Pengumuman ini telah mengirimkan gelombang kejutan melalui dunia seni digital dan telah membuat seniman dan investor berebut mencari alternatif untuk memamerkan dan memperdagangkan NFT mereka.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 11 Apr 2023, 00:06 WIB
Meta umumkan pengguna kini bisa mengunggah koleksi NFT mereka di Instagram dan Facebook. (Dok: Meta)

Liputan6.com, Jakarta - Facebook dan Instagram, raksasa media sosial milik Meta mengumumkan akan menghentikan fitur koleksi digital atau non-fungible token (NFT) mulai besok, 11 April 2023.

Dalam sebuah pernyataan, Instagram mengungkapkan akan mulai menghapus data pengumpulan digital di sistemnya, termasuk alamat dompet, dan tidak akan lagi terhubung atau dikaitkan dengan dompet digital pihak ketiga.

Pengumuman ini telah mengirimkan gelombang kejutan melalui dunia seni digital dan telah membuat seniman dan investor berebut mencari alternatif untuk memamerkan dan memperdagangkan NFT mereka.

Pimpinan Meta untuk commerce dan fintech, Stephane Kasriel mengatakan, Meta sebagai perusahaan induk Facebook telah mengakhiri pekerjaannya dengan NFT di Facebook dan Instagram.

Dalam utas Twitter baru-baru ini, Kasriel mengungkapkan bahwa Meta akan mengakhiri pengujian pembuatan dan penjualan NFT di Instagram, serta kemampuan untuk membagikan NFT di Instagram dan Facebook dalam beberapa minggu mendatang.

"Sebagai gantinya, perusahaan akan fokus pada area yang dapat memberikan dampak dalam skala besar, seperti perpesanan dan monetisasi di Reels dan peningkatan Meta Pay," ungkap Stephane, dikutip dari Cryptopolitan, Senin (10/4/2023).

Instagram pertama kali mulai menguji fitur NFT dengan kreator terpilih pada Mei 2022. Namun, sebagian besar pengguna baru merasakan integrasi NFT platform pertama mereka pada Agustus di tahun yang sama ketika perusahaan mengaktifkan fitur untuk pengguna di 100 negara di seluruh dunia.

Meskipun demikian, fungsionalitas inti NFT belum ditambahkan, yaitu kemampuan pengguna untuk membuat, membeli, dan menjual NFT satu sama lain.

 


Mengagetkan Kreator

NFT. Foto: Freepik

 

Baru pada November 2022 Instagram mengizinkan segelintir pengguna atau kreator untuk mulai menjual NFT di platform. Para seniman yang terpilih sangat berharap dan percaya bahwa langkah tersebut akan mengarah pada ekonomi kreator yang baru dan lebih adil.

Namun, pengumuman bahwa Facebook dan Instagram menghentikan NFT telah membuat banyak kreator tercengang, terutama karena fitur-fitur tersebut baru saja diluncurkan.

Sebagai bagian dari penutupan, Facebook dan Instagram tidak akan lagi memelihara koneksi atau mengaitkan akun pengguna dengan dompet digital pihak ketiga.

Pengguna tidak lagi dapat membuat postingan koleksi digital baru di Instagram, dan setiap koleksi yang dibagikan akan tetap sebagai postingan tanpa efek berkilau atau informasi blockchain. Pos koleksi yang hanya dapat dilihat di tab koleksi digital profil pengguna akan dipindahkan ke arsip mereka.

 

 


Keputusan Siapa?

Ilustrasi NFT (Foto: Unsplash/Andrey Metelev)

Pengguna juga tidak dapat lagi melihat koleksi digital mereka di tab terkait atau mengelola pengaturan koneksi dompet digital pihak ketiga mereka.

Selain itu, pengguna tidak lagi dapat mengakses atau mengunduh informasi terkait barang koleksi. Facebook dan Instagram akan mulai menghapus data koleksi digital di sistem mereka, termasuk alamat dompet pengguna.

Keputusan untuk berhenti mendukung NFT kemungkinan datang karena CEO Meta, Mark Zuckerberg, bertujuan menjadikan 2023 sebagai tahun efisiensi dan merampingkan fokus perusahaan.

Meta juga mengalami kemunduran dengan cryptocurrency Diem yang didukung Meta dan dompet digital Novi-nya, keduanya ditutup pada 2022. Meskipun Meta menarik diri dari NFT, perusahaan lain seperti Reddit, Starbucks, dan Sesame Street telah mengumumkan kolaborasi NFT baru.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya