Liputan6.com, Jakarta - Inovasi perihal ramah lingkungan dan berkelanjutan di berbagai sektor semakin intens dilakukan. Salah satunya oleh Nutrifood melalui Nutrifood Research Center (NRC).
Di awal 2022 ini, mereka kembali membuka kesempatan bagi para peneliti muda Indonesia, khususnya peneliti di bidang kesehatan untuk mendapatkan pendampingan dan dukungan dalam mewujudkan penelitian mereka melalui NRC Fellowship 2022.
Baca Juga
Advertisement
NRC Fellowship merupakan program pelatihan dan bimbingan bagi para peserta, yakni mahasiswa S1 dan S2, untuk membekali diri dengan kemampuan perencanaan dan eksekusi riset yang berkualitas. Harapannya, mereka mampu bersaing secara global.
Sejumlah peserta terpilih juga akan memperoleh dana untuk merealisasikan proposal penelitian yang diajukan. Bertema "Peran Peneliti Muda dalam Membangun Indonesia yang Sehat dan Berkelanjutan," program NRC Fellowship 2022 diharapkan dapat melahirkan penelitian terkait inovasi pangan yang rendah gula, garam, dan lemak.
Hal itu untuk mendukung pola hidup sehat dalam mencegah penyakit tidak menular di Indonesia, termasuk pangan fungsional berbasis nabati (plant-based), sembari tetap mempertimbangkan faktor keberlanjutan.
Felicia Kartawidjaja Putra, Manager Nutrifood Research Center, mengatakan, NRC Fellowship merangkul para peneliti muda terbaik untuk berkontribusi dalam membantu masyarakat Indonesia hidup sehat.
Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa penyakit tidak menular menyebabkan 41 juta kematian setiap tahunnya, menyumbang 71 persen dari total kematian per tahun di dunia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gaya Hidup Tidak Sehat
"Di Indonesia sendiri, Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan prevalensi penyakit tidak menular cukup tinggi, termasuk di antaranya strok sebesar 10,9 persen, diabetes melitus sebesar 8,5 persen, dan hipertensi sebesar 34,1 persen," terang Felicia dalam webinar yang digelar NRC Kamis, 6 Januari 2022.
Data WHO juga menyebutkan 66 persen penyebab kematian di Indonesia adalah penyakit tidak menular. Faktanya, sebagian besar penyakit tidak menular ini salah satunya disebabkan gaya hidup tidak sehat, termasuk konsumsi gula, garam dan lemak yang berlebih.
"Melalui NRC Fellowship 2022, diharapkan muncul berbagai inovasi produk rendah gula, garam, dan lemak yang dapat membantu konsumen untuk mengikuti pola makan lebih sehat," tambah Felicia.
Program NRC Fellowship 2022 akan dibuka mulai 10 Januari hingga 11 Februari 2022. Pada tahap awal, peserta diharapkan dapat mengirimkan abstrak berisi ide proposal penelitian terkait salah satu dari tiga subtopik berikut:
1. Inovasi produk rendah gula, garam & lemak (#batasiGGL) untuk mencegah penyakit tidak menular.
2. Inovasi teknologi pangan sebagai strategi menghasilkan produk rendah gula, garam & lemak (#batasiGGL).
3. Inovasi produk berbasis nabati (plant-based) dengan potensi sebagai pangan fungsional dan mendukung kelestarian lingkungan.
Advertisement
Bersaing Secara Global
Untuk perserta yang ingin mengirimkan proposal bisa melihat keterangan lebih detil di laman resmi Nutrifood Indonesia atau ke nomor WhatsApp (WA) di 0896-8524-6598. Peserta yang lolos seleksi tahap awal akan mendapatkan sesi pelatihan penelitian dari tim NRC, dilanjutkan proses seleksi wawancara dan presentasi di depan para dewan juri.
Tim yang berhasil terpilih sebagai awardee NRC Fellowship 2022 akan mendapatkan pendampingan dari tim NRC selama penelitian dan dukungan dana penelitian senilai ratusan juta rupiah.
Prof. Dr. Ir. Antonius Suwanto, M.Sc. yang merupakan Guru Besar FMIPA Institut Pertanian Bogor, serta tim juri NRC Fellowship 2022 mengatakan, peneliti muda Indonesia puya kompetensi yang mampu bersaing secara global dengan tim peneliti dari berbagai negara lainnya.
"Program pendampingan dan dukungan dana bagi para peneliti muda Indonesia seperti NRC Fellowship 2022 bakal sangat membantu untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian terkait inovasi produk pangan fungsional di Indonesia, serta membangun kerja sama antara akademisi dan industri," tuturnya.
5 Tips Tetap Sehat di Masa Pandemi Covid-19
Advertisement