Erick Thohir Sudah Ingatkan PLN Soal Krisis Energi Sejak Tahun Lalu

Menteri BUMN Erick Thohir mewanti-wanti kembali soal pasokan batu bara ke pembangkit listrik PT PLN (Persero).

oleh Arief Rahman H diperbarui 06 Jan 2022, 19:15 WIB
Kapal tongkang pengangkut batu bara lepas jangkar di Perairan Bojonegara, Serang, Banten, Kamis (21/10/2021). BPS mencatat ekspor produk pertambangan dan lainnya pada September 2021 melesat 183,59 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir mewanti-wanti kembali soal pasokan batu bara ke pembangkit listrik PT PLN (Persero). Ia menekankan perlu adanya rencana jangka panjang yang harus disiapkan sejak saat ini.

Erick Thohir mengungkap, sejak tahun lalu ia sudah memperingati terkait krisis energi yang akan berimbas kepada pasokan listrik. Peringatan ini dengan harapan PLN memiliki rencana jangka panjang, PLN tak akan kaget menemui krisis di kemudian hari.

“Kami dari Kementerian BUMN kita lihat dari data-data yang PLN berikan kepada saya, bahwa sekarang jumlahnya sudah cukup, tetapi kan tidak bisa cukup terus atau nanti kurang terus,” kata dia kepada wartawan, Rabu (6/1/2022).

“Itulah yang dari awal saya bilang mesti ada planning jangka panjang, tidak bisa, tapi dalam situasi ini kita selalu terkaget-kaget, dan saya sudah meeting-kan sejak Januari 2021, masa setiap tahun terulang?” imbuh dia.

Ini yang jadi alasan Erick Thohir mencopot Direktur Energi Primer PT PLN (Persero) Rudy Hendra Prastowo dan digantikan oleh Hartanto Wibowo.

“Nah ini yang perlu menjadi perhatian buat saya dan maka itu saya hari ini mengambil tindakan tegas memberhentikan dan mengangkat yang baru,” ujarnya.

Menyangkut larangan ekspor batu bara dan berimbas pada sejumlah perusahaan yang disebut tak memenuhi ketentuan DMO untuk ditinjau, Menteri Erick menyebut kewenangannya ada di kementerian ESDM. 

“Tetapi apakah policy ke depan seperti apa? seperti arahan Bapak Presiden bahwa yang nakal harus di pinalti atau dicabut izinnya ya pasti saya mendukung, tetapi tupoksinya di kementerian ESDM,” terangnya.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Susunan Direksi Baru PLN

Menteri BUMN Erick Thohir memantau langsung kondisi pasokan listrik wilayah terdampak banjir di Jabodetabek, Kamis (2/1/2020). Dok PLN

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PLN melalui Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) nomor SK-2/MBU/01/2022 pada tanggal 6 Januari 2022 telah memutuskan mengangkat dan menetapkan Hartanto Wibowo sebagai Direktur Energi Primer dan memberhentikan dengan hormat Rudy Hendra Prastowo.

Dengan perubahan di atas maka susunan Direksi PLN yang baru adalah sebagai berikut:

1. Direktur Utama: Darmawan Prasodjo

2. Direktur Perencanaan Korporat: Evy Haryadi

3. Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan: Bob Saril

4. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Sinthya Roesly

5. Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia: Yusuf Didi Setiarto

6. Direktur Energi Primer: Hartanto Wibowo

7. Direktur Mega Proyek dan EBT: Wiluyo Kusdwiharto

8. Direktur Bisnis Regional Sumatera Kalimantan: Adi Lumakso

9. Direktur Bisnis Regional Jawa Madura dan Bali: Haryanto WS

10. Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara: Adi Priyanto.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya